Dengan demikian, mereka bisa mengungsi ke lantai 2 atau lantai 3 rumah masing-masing saat ketinggian banjir cukup parah.
Akan tetapi, Sanusi menegaskan, warganya sudah lelah harus sering membersihkan lumpur dari dalam rumah mereka akibat banjir di Kampung Melayu.
"Capek setiap banjir harus bersihkan rumah, tapi sisi lainnya untuk anak-anak jadi ajang (wahana) bermain," ungkap dia.
Bahkan, anak-anak setempat mahir berenang karena sudah sering kebanjiran sejak kecil. Setiap kali banjir melanda, mereka justru senang karena memiliki kolam renang yang luas.
"Anak-anak yang tinggal di bantaran kali malah bikin perahu-perahuan, main di sini. Jadi dilema juga, ngerugiin orang dewasa tapi bagi anak kecil yang belum ngerti jadi ajang bermain dia," pungkas Sanusi.
Baca juga: Kalang Kabut Warga Ibu Kota Saat Banjir, padahal Baru Diguyur Hujan Sehari
Sebelumnya, RT 013 RW 04 Kampung Melayu kebanjiran karena mendapat kiriman air dari Bogor dan Depok.
Pada Sabtu (4/11/2023) sekitar pukul 23.00 WIB, warga kebanjiran setinggi 50 sentimeter sebelum air meningkat menjadi satu meter pada Minggu (5/11/2023) pukul 03.00 WIB.
Ketinggian air semakin meningkat menjadi 175 sentimeter pada Minggu pukul 07.00 WIB.
Banjir mulai surut menjadi 30 sentimeter pada Minggu sore menjelang maghrib. Namun, warga kembali mendapat kiriman air pada pukul 18.30 WIB, sehingga banjir kembali meningkat menjadi 50 sentimeter.
Akhirnya, sekitar pukul 20.00 WIB, banjir surut meski menyisakan lumpur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.