Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kita Inginkan Stabilitas karena Rasa Keadilan, Bukan karena Ketakutan

Kompas.com - 07/11/2023, 13:48 WIB
Tria Sutrisna,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (Bacapres) RI, Anies Baswedan menyinggung situasi dan kondisi Indonesia yang kondusif pada masa lalu, karena masyarakat dihantui ketakutan.

Hal itu disampaikan Anies saat memberikan sambutan dalam acara Maulid Nabi di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).

Dalam sambutannya, Anies berbicara mengenai keinginannya menghadirkan negara yang adil dan bersahabat bagi semua pihak.

"Pilih yang mana? tenang karena ada keadilan atau tenang karena takut? Dulu pernah ada 30 tahun lebih, kenapa stabil? karena masyarakat takut," ujar Anies saat memberikan sambutan, Selasa.

Baca juga: Anies Sebut Susunan Tim Pemenangan Amin Disahkan Sebentar Lagi

Anies menyampaikan, kedepannya stabilitas negara harus bisa diciptakan dengan memberikan keadilan kepada masyarakat.

Situasi ini, lanjut Anies, perlu diperjuangkan bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat, dengan cara mendorong perubahan di Indonesia.

"Kita inginkan stabilitas karena rasa keadilan, bukan karena rasa ketakutan. Dan ini yang mungkin kita harus perjuangkan sama-sama. Insya Allah dimudahkan untuk sama-sama kita mendorong perubahan di negeri ini," pungkas Anies.

Sebagai informasi, Anies menghadiri acara Maulid Nabi tanpa didampingi pasangannya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin selaku bakal calon wakil presiden (bacapres).

Baca juga: Jelang Putusan soal Dugaan Pelanggaran Etik Hakim MK, Anies Yakin MKMK Objektif dan Jaga Etika

Eks Gubernur DKI Jakarta itu tampak mengenakan baju berwarna putih dan kopiah hitam.

Di lokasi, Anies menyapa sejumlah ulama yang menyambut kedatangannya, termasuk menantu Rizieq Shihab, Hanif Alatas.

Setelah itu, Anies diberi kesempatan memberikan sambutan. Dia menyampaikan, masyarakat Indonesia sebentar lagi bakal dihadapkan dengan agenda perjuangan.

"Hari-hari ke depan adalah hari-hari perjuangan. Hari-hari di mana kita menentukan arah bagaimana negeri kita ke depan. Kita ingin negeri kita ini menjadi negeri yang lebih adil," ujar Anies.

Usai memberikan sambutan, Anies langsung meminta izin untuk meninggalkan lokasi. Alasannya, dia harus melanjutkan kegiatan di lokasi lain.

Baca juga: Beri Sambutan di Acara Maulid, Anies: Kami Ingin Negara yang Bersahabat, Bukan Memusuhi Ulama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com