Kemudian Widjayanti tiba-tiba dipepet oleh perempuan berbaju putih yang mengajaknya menolong laki-laki itu. Sebab, ia merasa kasihan.
Tidak lama setelah keduanya berjalan ke arah jalan raya, ada mobil putih yang menghampiri mereka.
Di dalam, sudah ada dua laki-laki, yakni yang juga mengaku datang dari Singapura dan yang disebut sebagai kepala cabang bank BRI Kalimalang.
Widjayanti menduga, ia mulai dihipnotis saat diceritakan banyak hal sambil diajak mengelilingi perumahannya. Sebab, saat itu ia juga mulai merasa linglung.
Bahkan, ia juga menurut saat disuruh pulang ke rumah dan mengambil KTP, ATM, buku tabungan, dan emas yang dimiliki tanpa mengatakan apa pun kepada anak-anaknya.
Baca juga: Pelaku Hipnotis Ambil Kartu ATM Lansia di Bekasi, lalu Tarik Uang Tunai di Jakarta Pusat
Widjayanti juga tidak merasa curiga ketika dibawa ke Bank Mandiri di Kota Bekasi untuk mengambil seluruh isi rekeningnya, dan ditinggalkan selama lebih dari dua jam di dalam minimarket.
Akibat aksi hipnotis itu, rekeningnya yang berisi uang senilai Rp 140 juta dikuras habis.
Ia juga kehilangan berbagai bentuk perhiasan emas, yaitu gelang, empat pasang giwang, kalung, satu set berlian peninggalan zaman dulu dari sang ibunda, dan cincin peninggalan sang ibunda.
Total kerugian dari aksi hipnotis yang menimpa Widjayanti adalah Rp 170 juta.
Pada hari yang sama, ia langsung diantarkan anaknya membuat laporan di Polres Metro Jakarta Timur. Saat ini, kasus hipnotis yang dialami Widjayanti tengah diproses.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.