Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi: Jakarta Tak Bisa Terhindar dari Banjir karena Permukaan Tanah Terus Turun

Kompas.com - 10/11/2023, 13:17 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menyatakan bahwa Jakarta tidak bisa terhindar dari bencana banjir.

Salah satu faktornya karena permukaan tanah di wilayah DKI Jakarta terus-menerus turun.

"Jakarta tidak bisa terhindar dari banjir, karena penurunan muka tanah, (permukaan tanah) terus turun. Coba buka di data, terus turun. Makanya di daerah tertentu kami bikin (fasilitas) pompa air," ujar Heru Budi di Kebon Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Heru Budi Tinjau Pengerukan Sungai Ciliwung di Bidara Cina dan Kebon Baru

Meski begitu, kata Heru, Pemprov DKI tetap melakukan upaya penanggulangan banjir. Salah satunya dengan mengeruk lumpur di kali dan sungai.

Salah satunya dilakukan di aliran Sungai Ciliwung yang melintasi kawasan Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan, dan Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.

"Ya mudah-mudahan berkurang, walaupun ada beberapa lokasi yang rawan banjir. Mudah-mudahan genangannya cepat surut," kata Heru.

Baca juga: Cegah Banjir, Pemprov DKI Gencarkan Pengerukan Kali hingga Januari 2024

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan sudah mulai berlangsung di Indonesia.

Hasil pemantauan BMKG, awal musim hujan kemungkinan datang pada periode Oktober-Desember 2023, sedangkan puncaknya diprakirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2024.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan, mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," ujar Kepala BMKG Dwikorita dalam keterangan resminya.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Optimalkan Waduk Ciawi dan Sukamahi untuk Tangani Banjir

Selama peralihan musim, Dwikorita menyebut bahwa cuaca bisa berubah secara tiba-tiba dari panas ke hujan ataupun sebaliknya.

Secara umum, cuaca akan cerah pada pagi hari dan awan hujan mulai tumbuh ketika siang. Sementara itu, sore dan malam hari diprediksi turun hujan.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," kata Dwikorita.

Bersamaan dengan itu, Dwikorita meminta pemerintah daerah untuk mulai menyiapkan langkah mitigasi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com