Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penusukan di Pasar Rebo, Korban Sempat Cekcok dengan Pelaku di Jalan pada Dini Hari

Kompas.com - 21/11/2023, 22:38 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Korban penusukan berinisial BK (26) di Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, sempat mengejar seseorang kemudian cekcok.

Seseorang itu yang kemudian menusuk BK di Gang Haji Marta RT 012/RW 010, Selasa (21/11/2023), pada dini hari, tepatnya pukul 02.00 WIB.

"Korban mengendarai motor untuk mengejar pelaku, kemudian (kembali) terlibat cekcok," kata Kapolsek Pasar Rebo Kompol Haris Akhmat Basuki ketika dihubungi, Selasa.

BK sebelumnya memang sempat terlibat cekcok dengan pelaku di turunan Gang Haji Marta.

Entah apa yang dipermasalahkan, perdebatan berujung pada saling pukul. Setelah itu, pelaku pun berjalan kaki meninggalkan lokasi.

Baca juga: Ditusuk Saat Cekcok di Pasar Rebo, Korban Sempat Kejar Pelaku Naik Motor

Namun, BK mengejarnya dengan menggunakan motor. Setelah itu, BK turun dari motor dan melanjutkan pertengkaran itu. 

"Korban turun dari motor (sebelum kembali cekcok)," tutur Harris.

BK dan pelaku kembali cekcok dan saling pukul. Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan pisau dan menusuk korban sebelum kabur.

"Korban tergeletak. Tidak lama, datang beberapa orang saksi. Mereka menghampiri korban untuk memberikan pertolongan," Harris berujar.

Nahas, nyawa BK tidak tertolong. Ia tewas di tempat dengan tubuh berlumuran darah.

Harris mengatakan, saat ini belum ada yang mengetahui pasti motif pelaku menusuk BK hingga tewas karena pelaku kabur.

Baca juga: Profil Ghisca Debora Disebut Jauh dari Tipikal Bandit, Bikin Korban Mudah Percaya

"Motif (apakah karena) pertengkaran atau latar belakang (cekcok) masih didalami," tutur dia.

Jajaran Polsek Pasar Rebo telah mengantongi identitas pelaku. Namun, pelaku berhasil kabur dan dalam pengejaran polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, warga bernama Syahada (49) mengatakan, pelaku dikejar oleh BK menggunakan motor.

"Dari saksi lain cerita, korban naik motor ngejar dia (pelaku). Yang di atas tanjakan (korban) ditusuk di situ," tutur dia di lokasi kejadian.

Untuk diketahui, Gang Haji Marta adalah jalan menurun. BK ditusuk di tanjakan itu.

Syahada memang tidak melihat penusukan itu karena sedang berada di dalam rumah. Jarak kediamannya dengan lokasi penusukan sekitar 300 meter.

Baca juga: Ditipu Ghisca Debora, Reseller Tiket Konser Coldplay Nombok Rp 800 juta

Namun, ia mendapat cerita dari seorang saksi bahwa penusukan bermula dari pelaku yang menghampiri BK.

"Dia (saksi) lihat yang bertiga (BK dan dua rekannya) mabuk. Terus, pelaku habis dari warung, nongkrong habis beli rokok. Dia (pelaku) nyamperin mereka bertiga," ungkap Syahada.

Saat pelaku menghampiri korban, terjadi cekcok antara empat pemuda itu. Namun, pelaku meninggalkan mereka dengan berjalan kaki.

"Ada adu mulut, (pelaku) kabur ke atas. Yang dua (rekan BK) masih di bawah (tanjakan), korban naik motor ngejar pelaku," terang Syahada.

Baca juga: Pria di Pasar Rebo Tewas akibat Luka Tusuk di Dada dan Perut

Dihubungi terpisah, Kapolsek Pasar Rebo Kompol Harris Akhmat Basuki mengonfirmasi bahwa korban mengejar pelaku pakai motor.

Pengejaran terjadi usai keduanya terlibat cekcok, meski belum diketahui apa yang dipermasalahkan dalam perdebatan yang berujung pada perkelahian.

"Korban mengendarai motor untuk mengejar pelaku, kemudian (kembali) terlibat cekcok. Korban tergeletak (setelah ditusuk)," tutur Harris.

Korban sempat dihampiri oleh sejumlah saksi untuk diberi pertolongan. Nahas, BK tewas di tempat dalam keadaan bersimbah darah.

Jajaran Polsek Pasar Rebo telah mengantongi identitas pelaku. Namun, pelaku kabur dan dalam pengejaran polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com