Salin Artikel

Kronologi Penusukan di Pasar Rebo, Korban Sempat Cekcok dengan Pelaku di Jalan pada Dini Hari

Seseorang itu yang kemudian menusuk BK di Gang Haji Marta RT 012/RW 010, Selasa (21/11/2023), pada dini hari, tepatnya pukul 02.00 WIB.

"Korban mengendarai motor untuk mengejar pelaku, kemudian (kembali) terlibat cekcok," kata Kapolsek Pasar Rebo Kompol Haris Akhmat Basuki ketika dihubungi, Selasa.

BK sebelumnya memang sempat terlibat cekcok dengan pelaku di turunan Gang Haji Marta.

Entah apa yang dipermasalahkan, perdebatan berujung pada saling pukul. Setelah itu, pelaku pun berjalan kaki meninggalkan lokasi.

Namun, BK mengejarnya dengan menggunakan motor. Setelah itu, BK turun dari motor dan melanjutkan pertengkaran itu. 

"Korban turun dari motor (sebelum kembali cekcok)," tutur Harris.

BK dan pelaku kembali cekcok dan saling pukul. Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan pisau dan menusuk korban sebelum kabur.

"Korban tergeletak. Tidak lama, datang beberapa orang saksi. Mereka menghampiri korban untuk memberikan pertolongan," Harris berujar.

Nahas, nyawa BK tidak tertolong. Ia tewas di tempat dengan tubuh berlumuran darah.

Harris mengatakan, saat ini belum ada yang mengetahui pasti motif pelaku menusuk BK hingga tewas karena pelaku kabur.

"Motif (apakah karena) pertengkaran atau latar belakang (cekcok) masih didalami," tutur dia.

Jajaran Polsek Pasar Rebo telah mengantongi identitas pelaku. Namun, pelaku berhasil kabur dan dalam pengejaran polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, warga bernama Syahada (49) mengatakan, pelaku dikejar oleh BK menggunakan motor.

"Dari saksi lain cerita, korban naik motor ngejar dia (pelaku). Yang di atas tanjakan (korban) ditusuk di situ," tutur dia di lokasi kejadian.

Untuk diketahui, Gang Haji Marta adalah jalan menurun. BK ditusuk di tanjakan itu.

Syahada memang tidak melihat penusukan itu karena sedang berada di dalam rumah. Jarak kediamannya dengan lokasi penusukan sekitar 300 meter.

Namun, ia mendapat cerita dari seorang saksi bahwa penusukan bermula dari pelaku yang menghampiri BK.

"Dia (saksi) lihat yang bertiga (BK dan dua rekannya) mabuk. Terus, pelaku habis dari warung, nongkrong habis beli rokok. Dia (pelaku) nyamperin mereka bertiga," ungkap Syahada.

Saat pelaku menghampiri korban, terjadi cekcok antara empat pemuda itu. Namun, pelaku meninggalkan mereka dengan berjalan kaki.

"Ada adu mulut, (pelaku) kabur ke atas. Yang dua (rekan BK) masih di bawah (tanjakan), korban naik motor ngejar pelaku," terang Syahada.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Pasar Rebo Kompol Harris Akhmat Basuki mengonfirmasi bahwa korban mengejar pelaku pakai motor.

Pengejaran terjadi usai keduanya terlibat cekcok, meski belum diketahui apa yang dipermasalahkan dalam perdebatan yang berujung pada perkelahian.

"Korban mengendarai motor untuk mengejar pelaku, kemudian (kembali) terlibat cekcok. Korban tergeletak (setelah ditusuk)," tutur Harris.

Korban sempat dihampiri oleh sejumlah saksi untuk diberi pertolongan. Nahas, BK tewas di tempat dalam keadaan bersimbah darah.

Jajaran Polsek Pasar Rebo telah mengantongi identitas pelaku. Namun, pelaku kabur dan dalam pengejaran polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/21/22381641/kronologi-penusukan-di-pasar-rebo-korban-sempat-cekcok-dengan-pelaku-di

Terkini Lainnya

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke