Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buronnya Pedagang Melon yang Tusuk Pria hingga Tewas di Pasar Rebo

Kompas.com - 22/11/2023, 11:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial BK (26) jadi korban pembunuhan pada Selasa (21/11/2023) dini hari di Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Berdasarkan penuturan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pasar Rebo Komisaris Harris Akhmat Basuki, BK tewas usai terlibat cekcok dengan seorang pria lainnya sekitar pukul 02.00 WIB.

BK tewas seketika. Tubuhnya yang bersimbah darah tergeletak di Gang Haji Marta RT 012/010. Ada luka tusuk di bagian dada dan perutnya.

Baca juga: Penusuk Pria di Pasar Rebo Kabur, Hanya Bawa Ponsel dan Pisau

Entah apa yang dipermasalahkan hingga perdebatan berujung saling pukul. BK diketahui sempat mengejar seseorang dan kemudian cekcok.

"Korban mengendarai motor untuk mengejar pelaku, kemudian (kembali) terlibat cekcok," kata Harris, Selasa (21/11/2023).

Setelah itu, BK turun dari motor dan melanjutkan pertengkaran itu. Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan pisau dan menusuk korban sebelum kabur.

Nahas, nyawa BK tidak tertolong. Ia tewas di tempat dengan tubuh berlumuran darah.

Adapun pelaku yang menusuk BK diketahui seorang pria berinisial S (24). Ia masih melarikan diri membawa ponsel dan pisau yang ia pegang.

Baca juga: Pemilik Rumah Kos Sebut Penusuk Pria di Pasar Rebo Mengaku Bertengkar dan Membela Diri

Pelaku adalah seorang pedagang

Adapun pelaku yang menusuk BK merupakan seorang pedagang melon di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.

"Pelaku orang pasar, pedagang melon di Pasar Induk," kata warga bernama Syahada (49) di lokasi kejadian.

Syahada memiliki rumah indekos di sekitar Gang Haji Marta. S dan adiknya adalah penghuni di sana. Kakak beradik itu sama-sama bekerja di Pasar Induk Kramatjati.

Sehari-hari, S berangkat ke pasar pada siang hari dan pulang pada malam hari. Syahada menduga S saat itu sedang menongkrong sebelum kembali ke rumah indekos.

Baca juga: Usai Tusuk Pria di Pasar Rebo, Pelaku Bawa Pulang Pisau ke Rumah Kos

Namun, bukan hiburan yang didapat, S justru adu mulut dan saling pukul dengan BK yang sedang berada di turunan Gang Haji Marta. Saat itu, Syahada belum tidur.

Buntut pertengkaran itu, S menusuk BK dan kabur meninggalkan korban yang tewas di tempat. Adapun sang adik juga ikut tak pulang ke rumah sejak S kabur.

Mengaku membela diri

Syahada semula tak tahu salah satu penghuni indekosnya itu membunuh seseorang. S hanya mengaku baru saja bertengkar dan membela diri saat kembali ke rumah.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com