Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Melonjak, Pedagang: Sekarang yang Dipentingin Pemilu, Rakyat Kecil Enggak Diurus

Kompas.com - 22/11/2023, 18:12 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ida (37), pedagang di Pasar Grogol mengeluhkan kenaikan harga pangan yang terus melonjak sejak beberapa waktu terakhir.

Lonjakan harga pangan itu membuat pendapatannya berkurang bahkan pasar menjadi semakin sepi.

"Kadang-kadang kalau lagi kayak begitu ya, (pemerintah) enggak pentingin rakyat kecil. Mana? Lihat sekarang yang dipentingin pemilu, rakyat kecil enggak diurusin," kata Ida saat ditemui di Pasar Grogol, Rabu (22/11/2023).

Selama 15 tahun berdagang, Ida mengaku tak pernah ada pejabat yang meninjau harga di pasar. Dia berharap agar Menteri Perdagangan (Mendag) bisa memperhatikan pedagang kecil di pasar.

Baca juga: Gara-gara Harga Cabai di Pasar Grogol Naik, Warga Kurangi Jumlah Pembelian

"Harapannya ya lebih diperhatikan lagi rakyat kecilnya. Supaya enggak susah buat mencari makan sehari-hari," ujar Ida.

Salah satu komoditas yang naik harganya hingga membuat pedagang pusing adalah cabai. Cabai rawit merah, misalnya, sebelumnya di kisaran Rp 60.000-Rp 80.000 kini menjadi Rp 120.000 per kilogram.

"Naik sudah dari dua mingguan dari kemarau. Terus naik sampai sekarang. Tetapi enggak tahu kalau sekarang mau Natal, tahun baru, biasanya barang langka," ucap Ida.

Lalu, harga cabai rawit hijau sebelumnya Rp 32.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram. Selain itu, harga cabai keriting naik menjadi Rp 90.000 per kilogram. Kenaikan harga ini pun banyak dikeluhkan pembeli. Pedagang akhirnya memutar otak, dengan mengurangi jumlah pembelian.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Grogol Meroket, Tembus Rp 120.000 Per Kilogram

"Iya (pembelian berkurang), biasa beli Rp 20.000 sekarang Rp 10.000. Biasa beli setengah kilogram, sekarang beli seperempat kilogram," tuturnya.

Wanita asal Tasikmalaya itu pun merugi, ketika harga pangan melambung tinggi. Pasalnya, pelanggannya kebanyakan pemilik warung makan.

"Kalau misalkan harganya mahal ada pembelinya enggak apa-apa bisa mutar. Tetapi, kalau pasaran sepi, yang belanjanya enggak ada barang bertahan, tetapi kualitas sudah enggak bagus," jelas dia.

Terkadang, pedagang menyiasati tingginya harga dengan mencampur cabai rawit merah dan cabai rawit putih.

Baca juga: Harapan untuk Presiden Baru di Tengah Lonjakan Harga Pangan di Pasar...

"Ada yang dioplos sama cabai putih, lebih murah. Kalau cabai rawit merah Rp 110.000-Rp 120.000 kalau dioplos sama yang putih Rp 80.000," ungkap Ida.

Selain harga cabai, bahan pokok yang naik antara lain bawang merah Rp 35.000, tomat Rp 15.000, dan buncis Rp 36.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com