Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walkot Idris Tanggapi "Nyinyiran" untuk Mitra PMT: Sudah Semangat Dia Mau Kerja, Enggak Ambil Untung Besar Lho!

Kompas.com - 23/11/2023, 11:41 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menanggapi berbagai nyinyiran yang ditujukan kepada mitra-mitra program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Menurut Idris, jika sedikit-sedikit masalah diviralkan, hal itu akan memberi trauma bagi para mitra yang bertugas. Padahal, kata dia, mitra-mitra tidak mengambil untung yang banyak dari program tersebut.

"Jangan sudah terjadi, baru ini jadi masalah, sudah diviralkan duluan. Sehingga ibu-ibu (mitra) jadi trauma dia nanti. Sudah semangat dia bekerja, enggak ngambil untung besar loh, paling Rp 5.000, atau Rp 4.000 satu (pak) makanan. Jadi luar biasa tuh ibu UMKM bekerja," kata Idris usai menghadiri rapat Paripurna di DPRD Depok, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: Soal Menu Cegah Stunting, Walkot Idris: PMT Cuma Makanan Tambahan, Bukan Makanan Pokok

Idris mengimbau masyarakat agar tidak asal mengunggah konten bernada negatif terkait program PMT untuk mencegah stunting.

Idris meminta masyarakat langsung melapor kepada Dinas Kesehatan Kota Depok atau puskesmas setempat, jika makanan yang diterima dirasa tidak memenuhi kebutuhan gizi anak.

"Imbauan kepada masyarakat semua, kalau ada masukan didapat dari lapangan, laporkan. Jangan difoto yang jelek-jelek kayak begitu seakan-akan makanannya jelek, makanan basi, lalu dilempar ke media," kata Idris.

Baca juga: DPRD Minta Kadinkes Depok Dicopot Imbas Polemik Menu Stunting, Wali Kota: Sudah Bagus Kok Kerjanya

Idris memastikan, setelah menerima laporan tersebut, Pemkot Depok akan langsung memeriksa makanan yang dianggap tidak memenuhi kebutuhan gizi tersebut.

"Coba ditulis (laporkan), kejadian kayak gini. Nanti kami teliti dengan ahli gizinya. Kalau bukan pakar gizi, jangan ngomong-ngomong masalah gizi, ini bahaya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com