Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Depok Kian "Pedas", Mendag Tolak Beri Penjelasan dan Sebut Mentan Sedang Cari Solusi

Kompas.com - 23/11/2023, 12:19 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Harga komoditas cabai di Depok kian melambung. Bahkan, untuk varian cabai rawit merah di Pasar Kemiri Muka sudah menyentuh Rp 120.000 per kilogram pada Selasa (21/11/2023) lalu.

Kendati demikian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menolak memberi penjelasan soal meroketnya harga cabai di pasaran. Ia justru menyebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman sedang membuat terobosan yang diharapkan bisa mengatasi persoalan cabai.

"Cabai ya, sekarang Pak Amran sedang gesit-gesitnya, sedang gencar-gencarnya mengembangkan cabai yang tidak tergantung dengan musim. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diatasi," kata Zulkifli usai menghadiri peresmian SMP Karakter Tunas Bangsa di Cilodong, Depok, Kamis (23/11/2023) pagi.

Baca juga: Keluhan Pedagang Pasar Grogol, Harga Cabai Naik Tinggi tapi Pemerintah Sibuk Pemilu

Ketika ditanya lebih lanjut langkah konkret Kemendag dalam mengatasi harga cabai, Zulkifli hanya berlalu dan masuk ke mobilnya tanpa melontarkan sepatah kata.

Perlu diketahui, harga komoditas cabai di Depok terpantau terus melonjak tajam menjelang akhir tahun.

Harga cabai rawit merah di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat, per Selasa (21/11/2023) menyentuh angka Rp 120.000 per kilogram, harga cabai merah keriting Rp 100.000 per kilogram, dan harga cabai rawit hijau Rp 70.000 per kilogram.

Baca juga: Sebut Harga Pangan Mahal, Anies: Beras Naik 30 Persen, Cabai Merah 113 Persen

Salah satu penjual cabai di Pasar Kemiri Muka, Asep (27), menyebut harga cabai merah keriting naik dua kali lipat dari yang sebelumnya Rp 55.000-Rp 60.000 per kilogram. Ia menduga, lonjakan ini mungkin terjadi akibat musim kemarau panjang.

"Awalnya Rp 60.000 per kilogram, lalu naik Rp 70.000, naik lagi selisih Rp 10.000 Rp 15.000, sekarang sudah Rp 100.000 cabai keriting," kata Asep saat ditemui Kompas.com di lapaknya, Selasa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com