KOMPAS.com - Mantan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berbagi pengalamannya dalam mengatasi permasalahan sampah saat masih menjabat sebagai pemimpin Kabupaten Tangerang.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Zaki itu, persoalan sampah memang sangat dekat dengan budaya, karena itu masalah ini harus benar-benar diperhatikan.
Saat menjadi bupati dua periode pada 2013-2023, ia telah mencetuskan beberapa program. Pertama, program Kurangi Sampah Kita (Kurasaki) sebagai upaya untuk mengurangi sampah di sekolah dan meniadakan tempat sampah di sekolah dengan mengubah pola hidup siswa.
"Program ini demi mengurangi produksi sampah di sekolah. Siswa dan guru juga kami minta untuk membawa bekal dari rumah dan membawa tumbler untuk tempat minum agar tidak ada sampah plastik berserakan," ujar Bang Zaki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/11/2023).
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Targetkan Akhir Desember Alat Pengolah Sampah Beroperasi
Program kedua untuk mengurangi sampah adalah Kurangi Sampah Kantor (Kurasakan).
Melalui program tersebut, Bang Zaki mengimbau kepada jajarannya agar mengatur penyajian atau jamuan makanan dan minuman dengan tidak menggunakan kemasan. Artinya, semua makanan dan minuman yang disajikan tidak boleh menyisakan sampah di kantor pemerintahan.
"Penggunaan kemasan makanan dan minuman berupa kardus, plastik, styrofoam akan menyisakan timbunan sampah, kami melarang hal tersebut. Kami harus menjadi contoh, jangan hanya membuat kebijakan tapi tidak memberi contoh baik pada masyarakat," katanya.
Adapun program unggulan ketiga adalah Kita Peduli Permasalahan Sampah (Kipprah).
Baca juga: Lurah Ungkap Asal Usul Program Power of 2.000 untuk Anak Stunting di Bungur
Salah satu capaian program tersebut adalah mendirikan 30 tempat pengolahan sampah dengan prinsip reduce, reuse, recycle atau TPS3R, 114 Bank Sampah, serta budi daya Maggot Black Soldier Fly (BSF) dan memproses pengolahan sampah dari sistem open dumping ke teknologi ramah lingkungan berupa refuse derived fuel (RDF) dan insinerator (pembakar).
Selain itu, Bang Zaki juga menginisiasi pengadaan kapal pembersih sampah atau Interceptor dari band rock Inggris, Coldplay sejak 2021. Bantuan ini ditujukan untuk menuntaskan permasalahan sampah di Sungai Cisadane.
Perihal permasalahan sampah di Jakarta terkini, Bang Zaki mengungkapkan bahwa kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang cukup memprihatinkan.
Baca juga: Pemilik Lahan Pasang Tembok Beton di TPA Ilegal Pondok Ranji
Pasalnya, kata dia, kapasitas sampah yang bisa ditampung hanya sekitar 7.500 ton-8.000 ton sampah setiap hari, sedangkan produksinya hampir lebih dari itu.
"Sampah 7.800 ton per hari di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta tentu menjadi tantangan besar. Segala upaya harus kita lakukan, seperti menggunakan insinerator, RDF atau teknologi lain yang ramah lingkungan. Kita harus berani ambil risiko jika ingin permasalahan sampah ini selesai," tutur Bang Zaki.
Atas berbagai inisiatif dan kepeduliannya terhadap permasalahan sampah, Bang Zaki dipercaya oleh Partai Golongan Karya (Golkar) untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang berlangsung pada 27 November 2024.
Arahan yang diputuskan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto itu bukan tanpa sebab.