"Akhirnya saya pun ditawarin 'gimana kalau mengajar?'" lanjut dia.
Baca juga: Jokowi: Saya Bisa jadi Presiden juga karena Guru
Namun, karena ijazah Wiyono masih lulusan STM, ia harus berkuliah dulu selama satu tahun, mengambil jenjang D1.
"Itu tahun 1981, karena ijazahnya hanya STM, enggak mungkin kan bisa jadi guru. Akhirnya 1982/1983 saya diminta untuk kuliah ambil D1 jurusan seni budaya, yang menawarkan untuk kuliah adalah Kepala SMPN 171 yang tertarik sama desain tadi. Nah, tahun 1984 saya baru jadi PNS," kata Wiyono.
Sampailah Wiyono berstatus sebagai pengajar seni di SMPN 49 Kramat Jati hingga masa purnabaktinya tahun 2013 lalu.
Bahkan, meski sudah purnabakti, Wiyono tetap menjadi pengajar angklung di SMPN 27 Duren Sawit.
Dengan begitu, hingga kini tercatat 39 tahun sudah lamanya Wiyono mengabdi sebagai tenaga pendidik di Jakarta Timur.
"Jadi sejarahnya saya menjadi guru memang bukan kemauan saya, tapi dengan bersyukur, Allah memberikan nikmat yang lebih dari yang saya harapkan," ucap pengajar angklung tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.