Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakbar, Dinkes: Kasus DBD di Sana Tinggi

Kompas.com - 27/11/2023, 11:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyebut, rencana penyebaran nyamuk wolbachia dilakukan di Jakbar karena kasus demam berdarah (DBD) tinggi di daerah itu.

Kasus DBD di Jakbar itu tinggi setara dengan empat kota lain yakni Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.

"Sesuai SK Menkes perluasan di 5 kota dengan angka kasus DBD yang cukup tinggi," ucap Ngabila saat dihubungi, Senin (27/11/2023).

Implementasi penyebaran nyamuk wolbachia di Indonesia sebelumnya disebut telah berhasil menekan kasus DBD di Yogyakarta pada 2014.

Baca juga: Dinkes DKI: Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakbar Masih Tahap Sosialisasi

Keberhasilan itu menjadi salah satu alasan penyebaran nyamuk tersebut dilakukan kembali untuk menekan kasus DBD, termasuk di DKI Jakarta.

"Jakarta Barat masih proses sosialisasi kepada warga bersama kader, RT, RW tokoh masyarakat agar implementasi berjalan," kata Ngabila.

"Bandung sudah mulai (menyebar nyamuk wolbachia) di satu kelurahan beberapa waktu lalu," sambung Ngabila.

Adapun nyamuk wolbachia disebut dapat membawa bakteri yang bisa bersaing dengan virus demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.

"Nyamuk aedes aegypti (nanti) tidak dapat lagi membawa virus demam berdarah. Sehingga nyamuk aedes aegypti yang menggigit manusia tidak akan membuat sakit DBD. Gigitannya hanya membuat bentol saja," kata Ngabila.

Baca juga: Dinkes Kota Bandung: Program Nyamuk Wolbachia Tidak Gantikan Upaya Pencegahan DBD Lainnya

Sebelumnya, Kemenkes menyebut tengah menyebar nyamuk wolbachia secara masif untuk menekan penularan demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, wolbachia merupakan inovasi teknologi yang melengkapi strategi nasional pengendalian DBD, seperti gerakan 3M Plus.

Implementasinya dilakukan di lima kota sebagai pilot project di Indonesia untuk penanganan DBD.

Gerakan itu berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaran Pilot Project Implementasi Wolbachia.

Penyebaran jentik nyamuk wolbachia dilakukan di 47.251 titik di Kota Semarang, 20.513 titik di Kota Bandung, 18.761 titik di Kota Jakarta Barat, 9.751 titik di kota Kupang, dan 4.917 titik di Kota Bontang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com