Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di "Job Fair" Depok

Kompas.com - 29/11/2023, 15:39 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wajah Dini (42) dan Supono (48) tampak begitu lelah. Pasangan suami-istri (pasutri) baruh baya itu terduduk lesu menghadap ke arah gerombolan muda-mudi yang hadir dalam Bursa Kerja Depok, Rabu (29/11/2023) siang.

Meski usia mereka berdua terpaut jauh dari para pelamar yang didominasi anak muda, namun Dini dan Supono tak putus asa.

Sebab, ada tanggung jawab besar sebagai orangtua diemban keduanya. Benar, anak semata wayang Dini dan Supono menanti kabar baik di rumah.

Kepada Kompas.com, Dini bercerita, dia dan suaminya adalah korban pengurangan tenaga kerja akibat pandemi Covid-19 tiga tahun lalu.

Baca juga: Curhat Pencari Kerja di Bekasi soal Syarat Tinggi Badan dan Batas Usia yang Sering Jadi Momok

"Kami imbas dari Covid, pengurangan karyawan, sampai sekarang belum dapat kerja. Kami lagi enggak ada pekerjaan sama sekali," kata ibu satu anak itu.

Di tengah ceritanya, Dini sempat terisak. Ia menuturkan betapa sulitnya mencari kerja saat usia sudah menyentuh kepala empat. Padahal ia dan suami bergelar sarjana dengan sederet pengalaman bekerja.

Dini alumni jurusan Manajemen Informatika tahun 1999 dan Supono alumni Teknik Informatika tahun 1995.

"Susah sekali, ya. Kebanyakan butuhnya untuk (maksimal) usia 35 tahun. Kayak kami S1 tapi sudah 40 tahun ke atas, enggak ada lowongan," ujar dia sembari melirik sang suami di sampingnya.

Baca juga: Pencari Kerja di Job Fair Kota Bekasi: Uang Habis Puluhan Ribu Rupiah, Lembaran Lamaran Kerja Tak Terpakai

Di sisi lain, ada keluarga yang harus mereka hidupi. Kebutuhan rumah tangga pun terus membengkak.

"Karena kan anak mau masuk SMP, pendapatan saya dan suami belum ada yang pasti, makanya siapa tahu saja rejeki di sini," ujar perempuan asal Yogyakarta itu.

Sementara, sehari-harinya Dini hanya mengandalkan hasil dari warung jajanan yang dibuka menggunakan uang tabungan sebelum pandemi Covid-19.

Sedangkan suaminya, Supono sudah empat bulan terakhir menjadi penjual kopi keliling alias starling di depan Balai Kota Depok.

"Uang tabungan kita dari 2020 ya habis, buat biaya hidup, buat kontrakan, keperluan sekolah," lanjut dia.

Baca juga: Sepanjang 2022, Ratusan Milenial Diklaim Dapat Pekerjaan Baru Lewat Bursa Kerja Lewat Jakarta

Dalam perjalanan mencari kerja pun banyak kesulitan yang mereka hadapi. Penipuan berkedok penerimaan lamaran bukan hal baru lagi bagi Dini dan Supono.

"Pernah, tahun lalu melamar lewat aplikasi. Disuruh datang langsung, saya dan suami datang. Sampai di rukonya, waktu masuk diminta uang Rp 1 juta buat administrasi. Lah, saya kan lamar kerja untuk cari uang," celetuk dia.

Berkaca dari berbagai masalah ini, Dini dan Supono berharap pemerintah bersama pengusaha di Indonesia bisa lebih memerhatikan syarat lamaran yang lebih manusiawi lagi. Khususnya bagi mereka yang masih produktif namun terhalang batas usia.

"Kita ini masih produktif, memang usia sudah 40-an tahun. Ya berharapnya ada lebih banyak perusahaan yang kasih kesempatan kerja untuk orangtua seperti saya dan suami. Kita mampu kok, cuma lowongan saja jarang yang ada," ucap Dini menutup ceritanya siang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com