Sejak Adetia masuk menjadi tenaga pengajar di SDN Malaka Jaya 10 pada 2022, ia hanya menerima gaji per bulan Rp 300.000.
Persoalan muncul ketika sekolah mendapatkan dana BOS pada September 2023.
Bendahara sekolah meminta izin menggunakan rekening Adetia untuk mengirim gaji dua bulan bagi tiga guru honorer. Total nominalnya Rp Rp 9 juta.
Baca juga: Paradoks Perayaan Hari Guru dan Mereka yang Diabaikan Kesejahteraannya
Selain untuk dirinya sendiri, uang itu diperuntukkan bagi salah seorang guru wali kelas dan seorang guru bahasa Inggris.
Proporsi gaji Adetia diketahui tetap Rp 300.000. Sementara, dua guru lainnya sekitar Rp 2 juta. Adetia bingung karena ia ditransfer sebesar Rp 9 juta, tetapi hanya menerima Rp 300.000.
"Bendahara numpang transfer melalui saya. Makanya, saya mempertanyakan, ini dana Rp 9 juta ke mana saja alokasinya? Ini sih yang jadi permasalahan," ujar Adetia.
Gaji dinaikkan
Pascapersoalan ini, per September sampai Desember honor Adetia naik menjadi Rp 500.000 per bulan.
Baca juga: Minta Guru Honorer Bergaji Rendah Tak Takut Bersuara, P2G: Harus Diselidiki
Belakangan, ia juga mendengar kabar honornya di tahun depan akan dipukul rata seperti dua guru honorer lainnya.
"Tahun depan tapi akan dipukul rata. Kami semua (tiga guru honorer) semuanya akan sama," ujar Adetia.
(Tim Redaksi : Nabilla Ramadhian, Irfan Maullana, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.