Untuk semakin meyakinkan korban, pria yang mengaku bekerja di BRI cabang Ciracas mengeluarkan sebuah alat.
Ia menggunakan alat itu untuk memeriksa keaslian dolar Singapura milik terduga WNA, dan dinyatakan asli.
"Bapak saya ditanya ada uang atau enggak di rumah, katanya ada Rp 20 juta tunai. Ditanya bisa diambil enggak, kata bapak saya bisa. Akhirnya diantar ke rumah, ke Kampung Baru di Kelapa Dua Wetan," Dwi berujar.
Mereka juga bertanya apakah Slamet memiliki uang di rekening BRI atau tidak, yang mana dijawab punya.
Slamet diantar ke rumahnya untuk mengambil uang tunai sebesar Rp 20 juta dan buku tabungan BRI.
Lalu, ia dibawa ke BRI di kawasan Cibubur untuk menarik uang sebesar Rp 20 juta. Slamet diantar oleh pria berpeci dan yang mengaku bekerja di BRI cabang Ciracas.
Ketika ditanya maksud penarikan uang, para pelaku berdalih ke pihak bank untuk merenovasi rumah.
Setelah itu, mereka beranjak ke BRI di kawasan Cimanggis, Depok, untuk menarik sisa tabungan Slamet, yakni Rp 29 juta.
Baca juga: Jenazah 4 Anak yang Meninggal Dibunuh Ayah di Jagakarsa Rencananya Dimakamkan Hari Ini
Namun, di bank tersebut, pihak teller dan manager operasional curiga saat Slamet menjawab datang sendiri, padahal ditemani dua orang.
"Bapak saya linglung. Mereka tanya lagi, 'bapak sudah lansia mau ambil uang sebanyak ini untuk apa?' Dibantu ngomong sama yang ngaku kerja di BRI cabang Ciracas buat pengobatan di rumah sakit," ungkap Dwi.
Penarikan pun berhasil. Empat pelaku telah memegang uang milik Slamet sebesar Rp 69 juta.
Mereka membawa Slamet ke BRI lainnya di Jalan Raya Bogor kawasan Depok untuk menurunkannya di sana.
Di sana, pelaku yang diduga WNA memberikan sebuah amplop. Ia mengaku, amplop berisi 15 lembar dolar Singapura yang bisa ditukar menjadi Rp 150 juta.
"Katanya rezeki bapak saya. Tapi, amplop jangan dibuka. Bapak saya masuk ke BRI itu mau nukar dolar, kata petugas bank enggak bisa. Mereka minta amplop dibuka. Pas dibuka, isinya empat uang mainan dan 10 potong kertas," tutur Dwi.
Slamet hampir pingsan sebelum ditolong oleh pihak bank. Mereka bertanya-tanya, dan Slamet menjawab penarikan uang terjadi di dua bank yang berbeda.