JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang balita laki-laki berinisial H (3) dianiaya kekasih tantenya, RA.
Peristiwa terjadi di sebuah kamar kontrakan di RT 006/RW 04 Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur.
Ketua RT setempat, Sapri, mengatakan bahwa penganiayaan baru diketahui saat ia dan pemilik kontrakan diperiksa sebagai saksi pada Jumat (8/12/2023) malam.
"Saya dikasih tahu buat ke Polres pas hari Jumat sama pemilik kontrakan. Di sana, kata polisi ada kasus penganiayaan. Warga yang ngontrak bermasalah sama anaknya," ujar Sapri di lokasi kejadian, Minggu (10/12/2023).
Baca juga: Seorang Ibu dan Anak Balita Dianiaya Tetangga dengan Pedang, Pelaku Ditangkap dan Diamuk Warga
Setibanya di Polres Metro Jakarta Timur, Sapri dan pemilik kontrakan langsung diinterogasi oleh pihak kepolisian.
Polisi bertanya, apakah kedua saksi mengetahui kasus penganiayaan itu. Namun, menurut Sapri, keduanya tidak tahu.
"Saya bilang enggak tahu, mereka juga enggak ada laporan mengontrak di sini," tutur Sapri.
Berdasarkan keterangan pemilik kontrakan kepada Sapri diketahui bahwa H dibawa tantenya untuk menetap bersama RA di kontrakan pada November 2023.
Menurut keterangan polisi, tante H dan RA merupakan pasangan "kumpul kebo".
"Kumpul kebo sama pelaku. Mengaku sebagai pasutri ke pemilik kontrakan," kata Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur Iptu Sri Yatmini ketika dihubungi, Minggu.
Baca juga: Kesaksian Tetangga Lihat Balita Dianiaya Ibu Sambung: Sering Dibentak Kalau Mandi
Di satu sisi, tante H dan RA mengaku sebagai sepasang suami istri kepada pemilik kontran. Sementara H diklaim sebagai anak mereka.
"Betul (mengontrak). Ngaku sudah nikah, pas ke sini sudah dibawa anaknya, cuma enggak kasih surat keterangan sudah menikah," ungkap Sapri.
Lebih lanjut, sejak tinggal di kawasan RT 006/RW 04 Batu Ampar, RA dan tante H tidak pernah berkunjung ke rumah Sapri untuk melapor sebagai warga pendatang.
Warga setempat pun jarang melihat pasangan ini, sehingga tidak ada yang mengenal mereka.
"Sama pemilik kontrakan belum pernah bertemu, sama istrinya hanya untuk bayar uang kontrakan. Sekadar ngobrol enggak pernah. Saya ngelihat mereka saja enggak pernah," tutur Sapri.