Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lansia di Ciracas Kena Hipnotis dan Kehilangan Rp 69 Juta, Bermula dari Tepukan di Bahu

Kompas.com - 10/12/2023, 15:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Dalam keadaan masih terhipnotis, Slamet juga ikut masuk ke dalam mobil. Di sana, ada pembahasan tentang penukaran dolar Singapura dengan Rupiah.

Diyakinkan untuk memberi uang

Komplotan pelaku hipnotis itu mulai beraksi. Pria berpeci mengaku memiliki uang senilai Rp 40 juta.

Menurut Dwi, ada kemungkinan langkah itu untuk meyakinkan Slamet untuk menyerahkan uangnya.

"Kata yang WNA, 'ya sudah saya tukar dengan dolar Singapura. 1 dolar Singapura bernilai Rp 10 juta. Ini Pak Haji, (saya) ada empat lembar (dolar Singapura). Saya tambahin Rp 2 juta untuk rezeki Pak Haji, jadi total semua Rp 60 juta'," ungkap Dwi.

Untuk semakin meyakinkan korban, pria yang mengaku bekerja di BRI cabang Ciracas mengeluarkan sebuah alat.

Ia menggunakan alat itu untuk memeriksa keaslian dolar Singapura milik terduga WNA, dan dinyatakan asli.

Baca juga: Lansia Korban Hipnotis Kehilangan Rp 69 Juta, Uang untuk Peringatan 100 Hari Kematian Sang Istri...

Slamet ditanya oleh para pelaku apakah ia memiliki uang atau tidak di rumahnya. Slamet menjawab, ada uang sebesar Rp 20 juta di sana.

Mereka juga bertanya apakah Slamet memiliki uang di rekening BRI atau tidak, yang mana dijawab punya.

Mereka pun mengantar Slamet ke rumahnya di kawasan Kelapa Dua Wetan untuk mengambil uang tunai dan buku tabungan bank BRI.

Mobil berhenti agak jauh. Slamet dan pria berpeci turun. Namun, pria itu berhenti di depan masjid samping rumah Slamet.

"Bapak saya ambil uang Rp 20 juta sama buku tabungan BRI. Masuk lagi ke dalam mobil, dan dibawa ke BRI di kawasan Cibubur. Bisa narik Rp 20 juta, alasannya (ke pihak bank) untuk renovasi rumah," tutur Dwi.

Di bank BRI kawasan Cibubur, Slamet ditemani oleh pria berpeci dan pria yang mengaku bekerja di bank BRI cabang Ciracas.

Baca juga: Cerita Lansia Korban Hipnotis di Duren Sawit yang Uang dan Perhiasannya Ludes Digondol Pelaku

Slamet kembali diajak ke bank BRI lainnya yang berlokasi di Cimanggis, Depok. Di sana, ia sempat dicurigai oleh teller dan manager operasional.

Sebab, Slamet menjawab bahwa ia datang seorang diri. Padahal, ia sedang ditemani oleh dua pelaku.

"Bapak saya linglung. Mereka tanya lagi, 'bapak sudah lansia mau ambil uang sebanyak ini untuk apa?' Dibantu ngomong sama yang ngaku kerja di BRI cabang Ciracas buat pengobatan di rumah sakit," ungkap Dwi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com