BEKASI, KOMPAS.com - Nasib wanita berinisial JS berujung tragis. Ia ditemukan tewas dalam rumah kontrakan di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
JS ditemukan tewas dalam kondisi mulut, tangan, dan kaki dilakban, Jumat (8/12/2023). Selain itu, jenazah JS yang sudah membengkak juga ditutupi selimut.
Berdasarkan keterangan anak pemilik kontrakan, Lia (28), korban tinggal bersama seorang pria atau terduga pelaku yang mengaku sebagai suaminya.
Penemuan jasad JS pertama kali diketahui saat pengontrak lainnya mencium bau busuk. Mereka kemudian mencoba membersihkan lingkungannya.
Baca juga: Jasad Perempuan Terlakban di Cikarang Dibunuh dengan Racun Tikus oleh Pacarnya
Warga sekitar kemudian curiga lantaran bau busuk itu tak kunjung hilang sejak Kamis (7/12/2023) sore. Benar saja, bau busuk itu berasal dari jasad rumah kontrakan korban.
Misteri pembunuhan wanita yang dilakban terungkap. Polisi telah menetapkan AMW (34) sebagai tersangka atas dugaan pembunuhan terhadap JS.
AMW ternyata bukan suami, melainkan kekasih gelap korban. AMW disebut sudah memiliki istri.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Ajun Komisaris Besar (AKBP) Samian belum bisa megungkapkan sejak kapan keduanya saling kenal.
"Iya, kurang lebih seperti itu (punya hubungan asmara). Ada hubungan dekat memang, tetapi bukan suami istri," tutur Samian, Senin (11/12/2023).
Baca juga: Jasad Perempuan Terlakban di Kontrakan Cikarang, Tetangga: Enggak Nyangka, Pelaku Kelihatan Polos
Sejak awal, tetangga sudah curiga pada AMW sebagai pembunuhnya. Kendati demikian, tetangga bernama Peter (27) tak menyangka bahwa pembunuh JS adalah kekasihnya sendiri.
"Si pelakunya kalau lihat dari style atau gaya nyapa, enggak ada yang nyangka, (orangnya) polos, motornya Supra lama," ujar Peter kepada Kompas.com di Cikarang Timur, Sabtu (9/12/2023).
Peter juga mengaku tidak pernah mendengar cekcok atau pertengkaran dari dalam kontrakan JS dan AMW selama mereka mengontrak di sana.
Hal senada juga diucapkan Lia. Menurut dia, tetangga justru sering meledek pasangan yang mengaku suami istri itu karena jarang keluar kontrakan.
"Orang kayak pengantin baru, berdua terus. Enggak ada cekcok atau berantem," ujar Lia.
Baca juga: Pembunuhan Wanita Terlakban di Bekasi Dipicu Persoalan Utang dan Asmara
Penyebab kematian JS juga sudak terkuak. Menurut Polisi, AMW membunuh kekasihnya dengan cara memasukkan racun tikus ke makanan korban.
"Pelaku membunuh korban dengan racun tikus yang dimasukkan ke makanan dan minuman korban," ucap Samian.
Menurut Samian, pelaku merasa tertekan karena korban terus mendesak korban untuk membayar utang beserta bunganya sebesar Rp 6 juta.
Selain itu, AMW juga tertekan karena JS terus meminta memulangkan istri pelaku ke kampung dan melanjutkan hubungan asmara mereka. AMW dan JS diduga memiliki hubungan gelap.
"Pelaku merasa tertekan karena korban meminta pelaku memulangkan istrinya dan menagih utang," tutur Samian.
Baca juga: Jenazah Perempuan Terlakban di Cikarang Timur Dijemput Keluarga dari RS Polri Kramatjati
Samian mengatakan, AMW memiliki utang sebesar Rp 2 juta kepada keluarga JS. Namun, AMW tak bisa mengembalikan utang tersebut karena berbunga.
"Pelaku tidak bisa mengembalikan utang korban sebesar Rp 2 juta dengan bunga Rp 4 juta," tutur Samian.
Selain itu, JS juga tak rela AMW hidup bersama dengan istrinya. JS meminta AMW untuk memulangkan istrinya ke kampung.
"JS memaksa AMW untuk mengembalikan istri sahnya ke kampung agar bisa bersama," kata Samian.
Persoalan utang dan asmara itulah yang diduga memicu tersangka AMW membunuh JS dalam rumah kontrakannya.
Baca juga: Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari
Berdasarkan penuturan tetangga, AMW terakhir terlihat pada pekan lalu. Saat itu, AMW mengaku JS sedang sakit sehingga tak keluar rumah.
Sejak pertemuan itu, tetangga tak lagi melihat AMW hingga akhirnya tercium bau busuk. Adapun pelaku telah ditangkap di Tasikmalaya, Jawa Barat.
(Tim Redaksi : Rizky Syahrial, Firda Janati, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Akhdi Martin Pratama, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.