Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Bengkel di Bogor Diduga Dianiaya Tetangga yang Kesal Jalannya Dihalangi Mobil

Kompas.com - 13/12/2023, 17:56 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - HSN (75), lansia pemilik bengkel di Tajurhalang, Bogor, Jawa Barat diduga dianiaya tetangganya.

Sebab, tetangganya merasa kesal karena jalannya terhalang mobil pengunjung bengkel yang sedang memompa ban.

Lokasi bengkel HSN berada di pinggir jalan. Anak korban, Junaedi (36) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Anaknya Jadi Korban Pencabulan, Ibunda: Kalau Lihat Medali, Sedih Hati Saya

"Memang agak menghalangi gang dia (pelaku) keluar. Mompa seberapa lama sih? Kalau pun salah, mungkin dia sudah negur juga. Namanya juga usaha, mompa pasti di depan (bengkel) lah," kata Junaedi saat dihubungi wartawan, Rabu (13/12/2023).

Sebelumnya, kata Junaedi, terduga pelaku memang sudah sering cekcok dengan ayahnya sejak dua bulan lalu. Salah satunya karena mesin pompa air milik HSN dianggap menghalangi jalan.

Kemudian, HSN mengalah dengan menaruh mesin pompa ke dalam rumah.

"Beberapa kali cekcok, cuma mulut saja. Yah orangtua sih ngalah terus. Mesin air di luar pindahin ke dalam," ujar dia.

Sementara saat kejadian berlangsung pada awal Desember, terduga pelaku sedang membawa anaknya keluar. Ia merasa jalannya terhalangi mobil pengunjung bengkel.

Baca juga: Penetapan Firli Bahuri sebagai Tersangka Sah, Polda Metro Minta Hakim Tolak Seluruh Gugatan Praperadilan

"Dia (pelaku) merasa kehalangan, dia bilang balik lagi. Sekitar 45 menitan, balik lagi ternyata cekcok mulut sebentar, kata saksi," ujar Junaedi.

Saksi  menyaksikan HSN dipukul hingga berdarah di pelipis. Korban lalu dibawa ke rumah sakit dan mendapat jahitan.

"Di Polres diterima, dibikin laporan, langsung visum di RS Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua. Hasilnya barusan bisa diwakilkan, resersenya nelepon hari ini," tutur Junaedi.

Beberapa hari yang lalu, kata dia, Ketua RT setempat sudah mencoba memediasi antara korban dan terduga pelaku.

Namun, keluarga HSN belum memutuskan jalan damai karena ingin memberi efek jera kepada terduga pelaku.

Baca juga: Ammar Zoni Ditangkap Terkait Penyalahgunaan Narkoba, Polisi: Sudah Jadi Tersangka

"Cuma saya belum memutuskan jalan damai, karena saya ingin keadilan. Seadil-adilnya untuk memberikan efek jera buat pelaku. Karena pelaku ini tidak merasa memukul," ujar dia.

Akibat penganiayaan itu, mata HSN menjadi buram karena mendapat empat luka jahitan di pelipis. Ditambah lagi pendengaran HSN menjadi kurang dan mengalami trauma.

Saat dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Tajurhalang Iptu Tamar Bekti mengatakan, Reskrim Polres Metro Depok sudah memproses kasus tersebut.

Pihaknya sedang menunggu hasil visum korban HSN.

"Kata Kanit Krimum Polres Metro Depok sudah proses, tinggal nunggu hasil visum," kata Tamar, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com