Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain 13 Santriwati, Seorang Pengajar Juga Mengaku Dilecehkan Pimpinan Pondok Pesantren di Serpong

Kompas.com - 15/12/2023, 16:14 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - HS, seorang kepala pondok pesantren (ponpes) sekaligus pengajar di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, diduga juga melecehkan seorang pengajar berinisial S di ponpes tersebut.

Pengakuan itu disampaikan S ketika para guru melakukan pertemuan dengan pimpinan ponpes untuk membicarakan kasus dugaan pelecehan oleh HS terhadap 13 santriwati.

"Salah satu guru itu langsung bilang (ke pimpinan ponpes), 'Maaf Pak, bukan anak-anak saja yang jadi korban, termasuk saya juga jadi korban'. Kami kaget, langsung tanya ibu diapain gitu, akhirnya ibu itu jelasin," kata salah satu guru ponpes berinisial A saat dikonfirmasi, Jumat (15/12/2023).

Baca juga: 13 Santriwati Mengaku Dilecehkan Pimpinan Pondok Pesantren di Serpong

Dalam momen itu, S mengaku telah dilecehkan HS ketika mencetak soal ujian tengah semester pada Desember 2022 di salah satu ruangan ponpes.

Kala itu, S yang tengah mencetak soal ujian menggunakan laptop HS, tiba-tiba dihampiri yang bersangkutan.

HS disebut-sebut melecehkan S, sehingga korban langsung pergi meninggalkan pekerjaannya serta barang-barang.

"Dia mau nge-print soal ujian di pakai laptop terduga pelaku di ruangan belakang. Dia sendirian terus terduga (HS) ini datang dan langsung lakukan pelecehan," ucap A.

Baca juga: Bejatnya Pelatih Silat di Koja yang Cabuli Murid-muridnya

"Awal pengakuan S, payudaranya dilihatin sama dia (HS), terus dipegang-pegang payudaranya," tambah dia.

Adapun, dugaan pelecehan yang dilakukan HS itu turut menimpa santriwatinya.

Kasus ini terungkap setelah A melihat adanya perilaku tak lazim antara santriwati terhadap HS.

A kemudian mengumpulkan lalu mengingatkan terkait larangan santriwati bersentuhan fisik kepada lelaki sekali pun itu seorang pimpinan atau ustaz.

Kepada A, ada 13 santriwati yang mengaku bahwa ada sentuhan fisik lebih dari sekadar cium tangan. Peristiwa itu berlangsung sejak Desember 2022.

Baca juga: Korban Pelecehan Pelatih Silat di Koja Lebih dari Satu Orang, Pelaku Melatih di Banyak Tempat

"Akhirnya saya tanyakan lagi 'Kamu diapain aja? (Belasan santriwati) ada dipegang-pegang payudara, paha dan mengelus muka," kata A.

Mendengar pengakuan itu, A lantas melakukan konfirmasi kepada guru-guru lain hingga mereka bersepakat untuk mengadukan kasus dugaan pelecehan ke pimpinan ponpes.

Aduan itu disertai bukti video pengakuan para santriwati yang diduga dilecehkan oleh HS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com