Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bejatnya Pelatih Silat di Koja yang Cabuli Murid-muridnya

Kompas.com - 14/12/2023, 06:03 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki berinisial RI (13) diduga menjadi korban pencabulan pelatih pencak silatnya, IA.

Aksi bejat tersebut terjadi setelah IA berhasil mengajak RI ke rumahnya di kawasan Koja, Jakarta Utara.

Sementara, aksi pencabulan IA akhirnya terungkap usai ibunda RI, SM (35), menyadari ada yang tidak beres dengan anaknya.

Baca juga: Cerita Seorang Ibu di Koja Lihat Gelagat Aneh Guru Silat yang Ternyata Cabuli Anaknya

Sebab, sejak sebulan terakhir ini semangat latihan RI menurun. Sebagai orangtua, SM hanya bisa menyemangatinya untuk menggapai impian menjadi seorang atlet pencak silat.

Suatu ketika, tepatnya Sabtu (2/12/2023), SM mendapatkan kabar dari orangtua murid lain yang sempat melihat RI dibawa IA ke rumahnya di sela-sela sesi latihan.

“Mereka bilang, ‘anak lu dua minggu lalu (18 November) dibawa sama IA ke rumahnya. Lama, Bu. Katanya ambil target, tapi lama’” ujar SM menirukan percakapannya dengan orangtua murid lain.

Setiba di rumah, SM langsung mencecar RI sejumlah pertanyaan. Tetapi, sang anak mengaku bahwa tidak ada perlakukan apa-apa karena hanya mengambil target.

Dua hari kemudian, yakni Senin (4/12/2023), perubahan sikap RI semakin terasa. Dia kerap kali marah kepada SM dan bahkan menolak berangkat latihan.

“Saya bilang, 'kenapa enggak mau berangkat?', 'saya sudah malas latihan, saya sudah enggak suka sama Kak IA. Dia itu cabul', 'cabulnya kayak gimana?'. Tapi, dia enggak merincikan,” kata SM.

Pengakuan Korban

Di momen tersebut, SM mengingat kabar dari orangtua murid yang memberitahunya bahwa RI sempat dibawa Iwan ke rumahnya. Alhasil, SM kembali mencecar sejumlah pertanyaan.

Pengakuan serupa kembali dilontarkan RI. Tetapi, SM tidak langsung percaya mengingat sang anak hanya bisa menundukkan kepala saat menjawab pertanyaan.

“Akhirnya dia (anak) bilang, ‘celana saya dibuka’. Saya gemetar. Kan kalau dibuka celananya pikiran sudah negatif,” imbuh SM.

Oleh karena itu, SM bersama kakaknya mendatangi rumah Iwan. Tetapi, pelaku tidak ada di rumah.

RI mengaku kepada SM sudah dua kali dilecehkan oleh IA.

“Saya kecolongan pas lagi latihan, dibawa ke rumahnya. Dua kali diperlakukan kayak gitu (dicabuli). Terakhir 18 November, yang lain anak saya lupa tanggalnya,” kata SM.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com