Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penelitian Ungkap 4 dari 10 Orang di Jabodetabek Merasa Kesepian

Kompas.com - 20/12/2023, 09:56 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Health Collaborative Center (HCC), lembaga nonprofit di bidang kesehatan masyarakat dan kesehatan komunitas mengungkapkan, empat dari 10 orang di Jabodetabek merasa kesepian.

“Berdasarkan penelitian yang dilakukan HCC selama tiga bulan terakhir, empat dari 10 orang yang tinggal di Jabodetabek alami kesepian derajat sedang dan berat,” kata peneliti utama sekaligus Ketua HCC Ray Wagiu Basrowi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2023).

Ray mengatakan, temuan ini terungkap setelah HCC melakukan survei secara daring dengan melibatkan 1.229 responden.

Baca juga: Apakah Kesepian Merupakan Masalah Kesehatan Mental?

Dari survei itu, sekitar 44 persen warga Jabodetabek mengalami kesepian derajat sedang dan 6 persen warga Jabodetabek lainnya alami kesepian derajat berat.

“Dari 1.229 responden, 83 warga Jabodetabek merasa tidak kesepian, 533 orang alami kesepian derajat rendah, 542 orang alami kesepian derajat sedang, dan 71 orang alami kesepian derajat tinggi,” ungkap dia.

Menurut Ray, ada beberapa faktor pendorong yang akhirnya membuat warga Jabodetabek mengalami kesepian derajat sedang hingga tinggi.

Baca juga: Jomblo Sering Merasa Kesepian? Ini 7 Cara Mengatasinya

Salah satunya adalah ketidakcocokan dengan lingkungan sekitar, baik di lingkungan kerja maupun tempat tinggal.

Selain itu, hobi yang tak serupa dengan orang di sekitar disinyalir membuat derajat kesepian semakin meninggi.

“Faktor dominan yang bisa menentukan derajat kesepian seseorang adalah ketidaksesuaian dengan lingkungan, sering merasa malu atau minder, sering merasa tidak dekat dengan orang lain, dan hobi yang berbeda dengan teman sekitar,” tutur dia.

Maka dari itu, Ray menyarankan kepada seluruh masyarakat yang mengalami gejala kesepian atau merasa kesepian, harus segera diperiksakan.

Baca juga: WHO: Kesepian Jadi Ancaman Kesehatan Global

Pemeriksaan bisa dilakukan mandiri melalui tes psikologi berbasis online maupun bertemu psikolog secara langsung.

“Pertama harus diidentifikasi. Saat ini sudah banyak situs yang memiliki validasi, misal situ milik psikologi Universitas Indonesia. Kalau hasilnya ternyata derajat sedang atau tinggi, langsung bertemu psikolog,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com