Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Persilakan Kebaktian Berbahasa Belanda di GPIB Immanuel Diusulkan jadi Warisan Budaya Non-Benda

Kompas.com - 24/12/2023, 22:02 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak GPIB Immanuel Jakarta dipersilakan mengusulkan pelaksanaan ibadah dengan bahasa asing jika ingin menjadikannya warisan budaya nonbenda.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat menanggapi kegiatan kebaktian di GPIB Immanuel yang tidak lagi menggunakan bahasa Belanda.

Padahal, GPIB Immanuel Jakarta sebelumnya dikenal sebagai gereja yang masih menggelar ibadah dengan bahasa Belanda.

Baca juga: Pastikan Misa Natal Aman, Tim Gegana Sterilisasi Ratusan Gereja di Jakarta Barat

Tempat ibadah ini juga menjadi salah satu cagar budaya karena telah berdiri sejak masa penjajahan Belanda.

“Itu tergantung inisiatif dari pihak yang berkepentingan. Kemudian nanti misalnya kalau memang itu dianggap penting dan memang punya reason yang bisa diterima, itu bisa diusulkan melalui Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek,” ujar Muhadjir kepada wartawan, Minggu (24/12/2023).

Nantinya, Kemenko PMK melalui dewan pertimbangan akan mengkaji dan memberikan penilaian terhadap usulan tersebut.

“Silakan saja kalau memang itu dianggap bagian dari keistimewaan atau cagar budaya non-benda bisa dilakukan,” kata Muhadjir.

Sebagai informasi, Kegiatan ibadah di GPIB Immanuel Jakarta di Gambir, Jakarta Pusat, sudah tidak lagi menggunakan bahasa Belanda.

Baca juga: Ibadah di GPIB Immanuel Jakarta Tak Lagi Gunakan Bahasa Belanda Sejak Covid-19 Melanda

Pendeta Abraham Ruben Persang menuturkan, pelayanan menggunakan bahasa itu telah dihilangkan sejak Covid-19.

“Setelah Covid-19 dan dievaluasi, ternyata para pelayan tentunya ada keterbatasan dalam bahasa Belanda," kata dia.

GPIB Immanuel Jakarta adalah gereja peninggalan zaman Belanda. Sejak berdiri pada 1839, kegiatan ibadah sudah menggunakan bahasa Belanda.

Seiring waktu, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia digunakan. Tiga bahasa digunakan dalam kegiatan ibadah di GPIB Immanuel Jakarta hingga Covid-19 melanda.

Abraham mengatakan, jemaat yang menggunakan bahasa Belanda rata-rata adalah lansia. Sejak mereka tiada, tidak ada lagi yang bisa mengerti bahasa itu di kalangan jemaat GPIB Immanuel Jakarta.

Baca juga: Lewat Secarik Kertas, Jemaah GPIB Immanuel Jakarta Curahkan Harapan di Pohon Natal

"Pelayan-pelayan yang sudah senior tahu bahasa Belanda, tapi sudah sangat lansia. Usia 80 tahunan. Jadi sudah agak sulit untuk bertugas," kata Abraham.

Pihak gereja pernah mencoba menjalin hubungan dengan Kedutaan Besar Belanda. Sebab, mereka ingin tetap menggunakan bahasa Belanda untuk pelayanan.

"Tapi mereka cuma bisa mengimbau (warga Belanda di Indonesia). Jadi dikembalikan ke masing-masing orang (untuk beribadah di GPIB Immanuel Jakarta)," ucap Abraham.

Saat ini, kegiatan ibadah di gereja itu hanya menggunakan dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

"Itu (bahasa Inggris) memang diadakan untuk jemaat Indonesia yang kerja di luar negeri atau lebih nyaman dengan bahasa Inggris, dan juga pekerja luar negeri atau ekspatriat yang beribadah di sini," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com