Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi Mencekam di Pasar Baru Bekasi, Dua Kelompok Preman Bentrok hingga Telan Korban Jiwa

Kompas.com - 29/12/2023, 07:53 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Bentrokan dua kelompok preman terjadi di Pasar Baru, Kota Bekasi, Rabu (27/12/2023) sekitar pukul 05.30 WIB.

Peristiwa tersebut mengakibatkan satu orang tewas karena mengalami luka tusuk di leher.

Kronologi

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Muhammad Firdaus mengatakan, peristiwa bentrokan berawal dari salah satu kelompok preman bersitegang dengan pedagang pasar.

Baca juga: 1 Orang Tewas Akibat Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi

"Awalnya (kelompok) korban sempat ribut dengan salah satu pedagang yang ada di Pasar Baru," ujar Firdaus saat dikonfirmasi wartawan, dikutip Kamis (27/12/2023).

Saat tengah terjadi keributan, kata Firdaus, datang kelompok preman lainnya dengan maksud untuk melerai.

Akan tetapi, dua kelompok preman itu justru terlibat perkelahian.

"Kedua kelompok baik korban dan juga pelaku ini baku hantam lah," ujar Firdaus.

Kemudian, dua orang dari kelompok pelaku melakukan pengeroyokan terhadap kelompok korban.

"Datang teman-teman korban untuk membantu. Di sana kedua kelompok berantem sehingga ada yang tertusuk dari kelompok korban," kata Firdaus.

Korban tewas

Baca juga: Korban Tewas akibat Bentrokan Dua Kelompok Preman di Bekasi Alami Luka Tusuk di Leher

Firdaus mengatakan, korban yang mengalami luka tusuk pada bagian leher meninggal dunia.

"Luka tusuk di leher kiri dan (korban) meninggal dunia," ungkap Firdaus.

Diduga, korban ditusuk menggunakan badik. Sampai saat ini, polisi masih mencari barang bukti tersebut.

"Diduga menggunakan badik. Saat ini masih dilakukan pencarian badik tersebut," imbuh Firdaus.

Selain menewaskan satu orang, bentrokan yang terjadi juga menelan korban luka berat yang saat ini dirawat di rumah sakit.

"Luka berat ada satu orang. Luka berat pada bagian kepala sebelah kiri," kata dia.

Baca juga: Dua Kelompok Preman yang Bentrok di Pasar Baru Bekasi Diduga Sering Palak Pedagang

Diduga sering palak pedagang

Firdaus berujar, kelompok preman yang terlibat bentrok diduga sering memalak para pedagang.

"Kalau dari hasil penyelidikan, memang para pelaku dan juga korban (dua kelompok preman) diduga sering malak-malakin pedagang yang ada di Pasar Baru Bekasi," ujarnya.

Meski begitu, Firdaus memastikan bahwa kedua kelompok itu bukan anggota organisasi masyarakat (ormas), melainkan preman pasar.

"Bisa dibilang seperti itu (preman pasar). Karena kedua kelompok ini seringkali memalak para pedagang di wilayah tersebut," ujar dia.

Dua pelaku ditangkap

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Bentrokan di Pasar Baru Bekasi

Usai kejadian, polisi menangkap dua orang pelaku menyebabkan satu orang tewas. Keduanya ditangkap Desa Sukadaya, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.

"Inisialnya yang pertama KD dan yang kedua KM," ungkap Firdaus.

Saat ini polisi masih mencari barang bukti yang digunakan para pelaku dalam bentrokan tersebut.

(Tim Redaksi: Firda Janati, Akhdi Martin Pratama, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com