Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi yang Bawa Petugas Dishub di Atas Kap Mobil Juga Tabrak Pengendara Motor

Kompas.com - 04/01/2024, 11:10 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi mobil yang membawa petugas Dishub di atas kap mesin di Jalan Denpasar, Setiabudi, Jakarta Selatan juga menabrak pengendara motor lain.

Namun, pengemudi mobil Avanza berpelat A 1679 YG itu tidak berhenti dan malah menambah kecepatan kendaraannya.

“Dia sempat menabrak pengendara roda dua namun tidak berhenti dan terus melaju kencang,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi, Kamis (4/1/2023).

Petugas Dishub DKI lain bersama masyarakat berusaha mengejar pengemudi itu. Mobil akhirnya berhasil dicegat oleh dua orang warga yang mengejar.

Baca juga: Ogah Diberhentikan, Pengendara Malah Bawa Kabur Petugas Dishub di Atas Kap Mobil Sambil Zig-zag

“Akhirnya dua masyarakat ini dapat memberhentikan kendaraan tersebut di Jalan Menteng, disusul kedatangan anggota Satuan Pelaksana Perhubungan Kecamatan Setiabudi,” kata Syafrin.

Pengendara tersebut beserta mobilnya kemudian dibawa ke Mapolsek Mentro Setiabudi untuk diperiksa.

Video yang memperlihatkan petugas Dishub terbawa di atas kap mobil ini diduga direkam sendiri oleh sopir mobil tersebut.

Dalam video yang beredar di media sosial itu, terlihat petugas memberhentikan salah satu mobil. Petugas terdengar meminta sang pengemudi membuka pintunya.

“Buka, buka,” ucap petugas.

Baca juga: Sebelum Bawa Petugas Dishub di Kap Mobil, Pengemudi Mondar Mandir Sambil Acungkan Jari Tengah

Pengemudi lantas menanyakan tujuan petugas memintanya membuka pintu mobil.

“Kenapa, Pak?” sahut petugas.

Lantaran tak dibukakan pintu, petugas terdengar menaikan nada bicaranya. Petugas juga menanyakan alasan pengemudi merekam peristiwa saat itu dengan ponselnya.

“Lu ngerekam ngapain? Buka, buka!” kata petugas tersebut.

“Ya gua ngerekam kenapa?” sahut sang pengendara.

“Buka, kooperatif,” tegas petugas Dishub tersebut.

Sang pengemudi tetap menolak membukakan pintu, sambil merekam aksi petugas tersebut.

Baca juga: Nyangkut di Kap Mobil, Petugas Dishub Awalnya Tanyai Pengendara yang Bolak-balik Saat Penertiban Parkir Liar

“Kenapa?” ucap pengemudi kepada petugas.

“Lu wartawan?” sahut petugas.

“Bukan,” jawab pengemudi.

“Terus ngapain ngerekam-rekam. Pinggirin mobilnya,” kata petugas.

Sang sopir terdengar akan meminggirkan mobilnya ke sisi jalan. Petugas Dishub tersebut kemudian ikut berjalan ke sisi jalan.

Namun, pengemudi tak kunjung menepi dan justru berjalan perlahan sambil mengaku bahwa dirinya hanya sopir taksi online.

Sejumlah petugas Dishub berusaha menghentikan laju kendaraan itu. Tak lama kemudian, pengemudi itu langsung melaju kencang.

Seorang petugas Dishub yang berada di depan mobil nyaris tertabrak dan akhirnya terbawa di atas kap mesin kendaraan.

Petugas itu terdengar meminta pengemudi berhenti dan mengingatkan bahwa tindakannya berbahaya.

“Pak, berhenti. Bahaya, bahaya,” ucap petugas.

“Kenapa lo?” tantang sang pengemudi.

Mobil tersebut kemudian dibawa melaju kencang di lajur kanan. Pengemudi juga terlihat memutar setir ke arah kiri dan kanan untuk membuat mobil berjalan zig-zag.

Menurut Syafrin, petugas Dishub tersebut "nyangkut" di atas kap mobil dari kawasan Setiabudi hingga ke daerah Menteng, Jakarta Pusat.

“Petugas terbawa sampai ke daerah Menteng,” kata Syafrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com