Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Update" Banjir Jakarta, 24 RT di Jaktim dan Jaksel Masih Terendam hingga 75 Cm

Kompas.com - 08/01/2024, 11:23 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, 24 RT di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan masih terendam banjir, Senin (8/1/2024).

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, data tersebut berdasarkan laporan hingga pukul 10.00 WIB.

"BPBD mencatat genangan terjadi penurunan dari 30 RT menjadi 24 RT atau 0,032 persen dari 30.772 RT (terendam)," ungkap Isnawa dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: 31 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Pagi Ini, BPBD DKI Pastikan Tak Ada Pengungsi

Dia menyebutkan, penyebab banjir hingga ketinggian 75 sentimeter (cm) di sebagian wilayah disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung atau Kali Pesanggrahan.

Berikut wilayah yang masih terendam banjir:

Jakarta Selatan

Kelurahan Pejaten Timur:

  • Jumlah: 3 RT
  • Ketinggian: 30 cm

Kelurahan Rawajati:

  • Jumlah: 1 RT
  • Ketinggian: 30 cm

Kelurahan Pondok Pinang:

  • Jumlah: 6 RT
  • Ketinggian: 40 cm

Jakarta Timur

Kelurahan Cililitan:

  • Jumlah: 2 RT
  • Ketinggian: 40 cm

Kelurahan Kampung Melayu:

  • Jumlah: 8 RT
  • Ketinggian: 40-75 cm

Kelurahan Bidara Cina:

  • Jumlah: 4 RT
  • Ketinggian: 40 cm

Baca juga: Massa Demo di Depan PN Jaktim, Minta Haris Azhar dan Fatia Divonis Bebas

Isnawa memastikan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir.

"BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk menyedot genangan," jelas dia.

Selain itu, BPBD DKI memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama para lurah dan camat setempat. Masyarakat diimbau berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

Dalam keadaan darurat, masyarakat dapat menghubungi kontak 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam nonstop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com