JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William A Sarana memastikan strategi kampanye Pemilu 2024 tak jauh berbeda dari kontestasi politik 2019.
Menurut William, skema lama masih dijalankan meski Kaesang Pangarep saat ini menjadi ketua umum partai.
"Strategi saya kira kalau strategi kampanye tidak jauh berbeda dalam segi metode. Karena kan rumusan masih sama. Pertama harus dikenal dulu, lalu disukai, baru dipilih," ujar William saat dikonfirmasi, Kamis (11/1/2024).
Baca juga: Blusukan di Jakarta, Kaesang: Intinya Mau Cari Suara Sebanyak Mungkin
William pun mengaku optimis PSI mendulang perolehan suara yang melebihi dari Pemilu 2019 karena pada tahun ini memiliki struktur yang baik.
"Tim DPD kita tim DPC kita ranting kita itu jauh lebih kuat. Kedua, berbeda dengan 2019 pada tahun 2024 kita di DKI punya anggota legislatif ada delapan anggota legislatif sekarang," ucap William.
Keberadaan delapan anggota legislatif di DKI dari PSI itu disebut dapat memanfaatkan dapil mereka menjadi pendulang suara di Pemilu 2024.
Baca juga: PSI DKI Optimistis 4 Anggota PAW Dongkrak Suara dalam Sebulan Jelang Pemilu 2024
"Saya yakin perolehan (suara) jauh lebih baik," kata William.
William sebelumnya menargetkan perolehan suara PSI naik dua kali lipat dalam pemilihan anggota DPRD DKI Jakarta pada Februari 2024.
Perolehan suara partai berlambang bunga mawar itu ditargetkan mencapai 800.000 dari sebelumnya hanya 400.000 pada Pemilu 2019.
"Tahun 2019 kami dapat 400.000 suara dan delapan kursi (di DPRD DKI). Pada tahun 2024 ini, target kami dua kali lipat," ujar William.
Baca juga: Tak Kaget Khofifah Dukung Prabowo-Gibran, Kaesang: Harap Bantu Menangkan 1 Putaran
Jika target tersebut tercapai, PSI akan mendapatkan 16 kursi di DPRD DKI. Saat ini, PSI hanya memiliki delapan kursi.
"Kali dua, artinya 16 (kursi). Agar kami juga nantinya mendapat kursi pimpinan (DPRD DKI)," kata William.
William menambahkan, jika perolehan suara dan jumlah kursi di DPRD DKI meningkat pada Pileg 2024, PSI bisa ikut serta menentukan dan mencalonkan sosok calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI.
Untuk diketahui, pemilihan kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November 2024.
"Selain biar dapat kursi pimpinan, juga punya kekuatan yang cukup untuk menjadi salah satu partai yang mencalonkan gubernur dan wakil gubernur," ucap William.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.