Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI DKI Optimistis 4 Anggota PAW Dongkrak Suara dalam Sebulan Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 11/01/2024, 13:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William A Sarana optimistis dengan kehadiran empat angota baru pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPRD DKI sisa masa jabatan 2019-2024 dapat mendongkrak suara partainya pada Pemilu 2024.

Menurut William, empat kader PSI yang saat ini baru menduduki kursi fraksi di DPRD DKI memiliki pengalaman dalam kontestasi politik 2019.

"Karena semua anggota yang baru sudah pernah berkampanye di tahun 2019. Kedua juga sudah memiliki akar di masyarakat," ujar William saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2024).

Baca juga: PSI Bidik 800.000 Suara di Pileg DPRD DKI 2024 agar Raih 16 Kursi

Empat anggota PSI yang baru tersebut terdiri dari Elva Farhi Qolbina, yang menggantikan Anggara Wicitra. Kemudian Cornelis Hotman menggantikan Viani Limardi, dan Simon Lamakadu menggantikan Idris Ahmad.

Ketiganya itu dilantik dan sumpah jabatan di gedung Paripurna DPRD DKI Jakarta pada Senin (8/1/2024).

Sedangkan satu anggota PSI Shinta Yosefina yang menggantikan Anthony Winza telah dilantik lebih dulu 20 November 2023.

"Saya tidak khawatir para anggota karena sudah dikenal oleh masyarakat, sudah dikenal di dapil masing-masing sehingga sebenarnya tidak perlu terlalu bekerja keras lagi (untuk mendulang suara)," kata William.

Baca juga: KPU: PSI Baru Kucurkan Rp 180.000 untuk Kampanye

William menegaskan, masa kampanye saat ini tidak membuat para kader PSI yang duduk di DPRD DKI lupa kewajiban sebagai wakil rakyat.

Pria yang juga sebagai Ketua Fraksi PSI DPRD DKI ini menyebut, kader PSI di DPRD DKI tetap menjalani amanah untuk mengedepankan kepentingan rakyat.

"Yang di DPRD DKI Jakarta tentu dan harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab kami, jadi saya kira pembagian waktu itu sangat penting dilakukan," kata William.

William sebelumnya menargetkan perolehan suara naik dua kali lipat dalam pemilihan anggota DPRD DKI Jakarta pada Februari 2024.

Baca juga: Kaesang Targetkan PSI Dapat Kursi di DPR pada Pemilu 2024

Perolehan suara partai berlambang bunga mawar itu ditargetkan mencapai 800.000 dari sebelumnya hanya 400.000 pada Pemilu 2019.

"Tahun 2019 kami dapat 400.000 suara dan delapan kursi (di DPRD DKI). Pada tahun 2024 ini, target kami dua kali lipat," ujar William.

Jika target tersebut tercapai, PSI akan mendapatkan 16 kursi di DPRD DKI. Saat ini, PSI hanya memiliki delapan kursi.

"Kali dua, artinya 16 (kursi). Agar kami juga nantinya mendapat kursi pimpinan (DPRD DKI)," kata William.

William menambahkan, jika perolehan suara dan jumlah kursi di DPRD DKI meningkat pada Pileg 2024, PSI bisa ikut serta menentukan dan mencalonkan sosok calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI.

Untuk diketahui, pemilihan kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November 2024.

"Selain biar dapat kursi pimpinan, juga punya kekuatan yang cukup untuk menjadi salah satu partai yang mencalonkan gubernur dan wakil gubernur," ucap William.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com