JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir truk kontainer di pelabuhan tak hanya harus menghadapi anak "asmoro", julukan bagi sekelompok orang yang suka memalak.
Banyaknya pungutan liar di sejumlah pelabuhan di Jakarta Utara juga menjadi beban bagi mereka.
Padahal, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyoroti hal tersebut setelah mendapat laporan mengenai pungli yang kerap terjadi di pelabuhan Tanjung Priok dari para sopir truk kontainer, saat berkunjung ke kawasan bisnis tersebut, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: Anak Asmoro Berkeliaran di Tomang dan Dadap Saat Malam, Sopir Truk Kontainer Mengeluh Tak Ada Polisi
Dalam pertemuannya dengan para sopir, Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan memintanya menuntaskan permasalahan tersebut.
“Kalau kita enggak kasih (uang), diperlambat sama mereka, dibongkarnya. Enggak satpam (yang melakukan pungli) dan segala macam. Sekarang mah ribet, apa-apa duit,” ungkap Nurhana saat ditemui Kompas.com di Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (10/1/2024).
“Katanya sudah enggak ada, dilarang pungli, tapi masih banyak pungli (di pelabuhan-pelabuhan),” imbuh dia.
Saat ditanya pelabuhan mana saja yang ada pungli, Nurhana tidak menyebutkan secara spesifik. Namun, ia memastikan setiap pelabuhan masih banyak pungli.
“Saat ini masih banyak, hampir setiap depo semua (ada pungli). Ya semua (pelabuhan) ada pelicin, pada minta semua,” kata dia.
Baca juga: Lika-liku Keseharian Sopir Truk Kontainer, Bertaruh Nyawa di Jalan Tanpa Asuransi Kesehatan
“Iya, setiap depo (ada pungli),” timpal rekan Nurhana yang juga merupakan seorang sopir truk kontainer, Bagas (31).
Keduanya tidak mengerti mengapa masih banyak pungli di pelabuhan-pelabuhan.
Oleh karena itu, ia memiliki harapan besar terhadap calon presiden (capres) yang akan memimpin Indonesia.
Mereka menginginkan agar anak "asmoro" dan pungli di sejumlah pelabuhan yang ada di Jakarta Utara dapat diberantas dengan baik.
“Siapa pun yang akan menjadi Presiden, ya tolong itu 'asmoro' diberantas semua, biar enggak ada pungli, dibersihkan semua itu. Bilangnya kadang-kadang enggak ada pungli, eh, di dalam (pelabuhan) tetap saja ada permainan. Sama saja itu mah,” ucap Nurhana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.