Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Nadya, Motor Hasil Kerja Kerasnya Dibawa Kabur Kenalan di Aplikasi Kencan

Kompas.com - 12/01/2024, 13:03 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah kaki Nadya Az Zahra (24) tak beraturan saat tiba di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2024) malam.

Tubuhnya sempoyongan, hampir kehabisan tenaga. Kepalanya terus menunduk.

Ia bahkan nyaris terjatuh akibat tersandung anak tangga saat tiba di Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolres Metro Jakarta Selatan.

“Eh hati-hati, Mbak,” teriak kami, para wartawan, dari jarak sekitar 10 meter.

“Iya, Mas, terima kasih,” balas dia sambil menoleh ke arah kami.

Baca juga: Kasus Eks Warga Kampung Bayam Dilaporkan Jakpro Naik ke Tahap Penyidikan

Ketika Nadya menoleh, betapa kagetnya kami melihat sisa air mata di raut wajahnya. Kami akhirnya menghampiri dan menanyakan kondisinya saat itu.

“Kenapa Mbak? Ada yang bisa dibantu?” ucap saya, reporter Kompas.com, menawarkan pertolongan.

“Gini, Mas, motor saya hilang diambil seseorang di kawasan Blok M. Saya mau lapor polisi,” jawab Nadya sambil bergelimang air mata.

“Mbak masuk saja ke dalam, nanti dibantu dibuatkan laporan polisi. Kalau bingung, saya di luar, silakan bertanya,” timpal saya.

Dibawa kabur pria yang baru dikenal empat hari

Setelah korban membuat laporan polisi, kami mengajak Nadya untuk berbincang dengan maksud melepas sedikit bebannya.

Kami mengobrol di depan Gedung SPKT sambil duduk di kursi berwarna merah.

Kami mulai mengobrol sekitar pukul 22.30 WIB, diiringi rintik hujan yang masih mengguyur Ibu Kota.

“Jadi, motor saya dicuri oleh pria bernama Evan. Dia baru saya kenal selama empat hari lewat dating app,” ujar Nadya.

Baca juga: Fenomena Atribut Kampanye Kotori Ibu Kota dan Sanksi yang Menanti

Nadya mengatakan, Honda Beat kesayangannya dibawa kabur ketika mereka menonton film di bioskop Blok M Square.

Ketika asyik menikmati film, Evan meminta izin kepada Nadya untuk pergi ke toilet.

Namun, pria dengan kulit berwarna gelap itu tak kunjung kembali, bahkan hingga sesi pemutaran film berakhir.

“Saya awalnya tidak curiga karena dia meninggalkan tas di bangku bioskop. Tapi, karena tak kunjung kembali sampai film habis, makanya saya langsung panik saat itu,” tutur Nadya.

Kunci motor dipegang pelaku

Kepanikan Nadya semakin menjadi ketika ia mengingat kunci motornya masih dipegang pelaku.

Saat itu, ia menyerahkan kunci motornya kepada Evan karena menganggap teman laki-lakinya itu bisa dipercaya.

“Saya orangnya tidak enakan. Jadi saya membiarkan dia memegang kunci motor saya. Toh dia juga jalan sama saya, jadi saya tak berpikir aneh-aneh,” tutur Nadya.

Baca juga: Seorang Pria Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi Ruko Kemayoran

Adapun kunci motor Nadya dipegang Evan karena keduanya berboncengan dari Bintaro Plaza menuju Blok M.

Pelaku tak membawa kendaraan pribadi. Karena itu, mereka berboncengan menggunakan motor korban.

“Dia naik kereta saat menghampiri saya di Bintaro Plaza. Kemudian karena dia ngajak saya ke kawasan Blok M, jadi saya tawarkan pakai motor saya supaya pergi bersama,” tutur dia.

Motor dibeli kontan dari hasil kerja keras selama setahun

Ketika Nadya menyadari motor kesayangannya sudah tak ada di parkiran mal, tubuhnya seketika lemas.

Ia tak percaya bahwa motor yang dibelinya dari hasil kerja keras selama setahun raib dicuri.

“Saya beli motor itu cash. Itu benda berharga pertama yang saya miliki. Motor itu dibeli setelah saya menabung satu tahun,” ucap dia, menyeka air mata.

Kini, laporan Nadya teregistrasi dengan nomor LP/B/109/2024/SPKT/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya. Ia berharap motornya bisa kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com