Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pria yang Sok-sokan Jadi Polisi Ikut Ringkus Saipul Jamil Ditetapkan sebagai Tersangka

Kompas.com - 12/01/2024, 17:03 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok dua pria yang kedapatan ikut-ikutan menangkap pedangdut Saipul Jamil berkaitan dengan kasus penyalahgunaan narkoba oleh asistennya terungkap.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi memastikan dua pria itu bukanlah anggota Polri.

"Bahwa yang bersangkutan adalah warga yang kebetulan melintas di jalan pada saat aksi (penangkapan)," ujar Syahduddi, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: 3 Anggota Polisi Terbukti Langgar SOP Saat Tangkap Saipul Jamil

Syahduddi menyebutkan, pelaku merupakan warga sipil berinisial RP alias Ucok (26) dan I alias Busuk (32). Keduanya telah ditangkap.

Kedua pelaku kini juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tanjung Duren.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pengeroyokan dengan ancaman hukuman pidana maksimal lima tahun penjara.

Bermula dari serempetan

Menurut Syahduddi, I dan RP mulanya diserempet Steven, asisten Saipul. Salah satu rekannya juga ikut ditabrak Steven di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.

"Dua orang tersangka ini juga merupakan korban yang bersangkutan, diserempet dan ditabrak oleh pelaku," ucap Syahduddi.

Baca juga: Polisi: Pelaku yang Mencaci Saipul Jamil dan Memukul Asistennya Bukan Anggota Polri

Pada saat kejadian, dua orang ini emosi. Mereka ikut mengejar dan membantu polisi untuk menangkap orang yang melarikan diri tersebut.

Saat kejadian berlangsung, RP yang berstatus sebagai pelaku pemukulan, tampak mengenakan jaket dan helm hitam.

Syahduddi menjelaskan, RP berperan menjambak rambut dan memukul bibir Steven menggunakan tangan kanan.

Sementara I merupakan pelaku yang menggunakan hoodie maroon, dan helm. I berperan ikut-ikutan menangkap dan memukul Steven di dalam mobilnya.

Syahduddi menyampaikan, RP dan I menganiaya lantaran tak terima usai diserempet oleh mobil yang dikemudikan Steven.

Baca juga: Kritik Tajam soal Cara Polisi Tangkap Saipul Jamil, Tidak Profesional hingga Mirip Premanisme Jalanan

Seharusnya dicegah

Kasus ini turut disoroti Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. Menurut dia, polisi tidak boleh membiarkan warga ikut-ikutan menangkap pedangdut Saipul Jamil dan asisten pribadinya, Steven.

"Polisi tidak boleh melibatkan anggota masyarakat untuk kemudian menangkap seseorang," kata Sugeng dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (10/1/2024).

"Kalaupun ada anggota masyarakat yang menangkap seseorang terduga pelaku kejahatan, harus dicegah," sambungnya.

Kemudian, Sugeng juga mengkritik cara polisi menangkap Saipul Jamil karena melanggar prosedur penangkapan sesuai dengan undang-undang berlaku.

Baca juga: Ada Warga Ikut-ikutan Tangkap Saipul Jamil, IPW: Polisi Harusnya Mencegah, Tidak Boleh Melibatkan Masyarakat

"Dalam kasus (penangkapan) Saipul Jamil, polisi bertindak tidak profesional. Ia dipukuli oleh orang-orang berpakaian preman yang tidak diketahui siapa mereka ini," tutur Sugeng.

Adapun video penangkapan Saipul Jamil viral di media sosial. Sang pedangdut serta asistennya dipukul karena enggan diamankan di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2024) lalu.

Terdengar pula makian yang dilontarkan kepada Saipul Jamil. Kala itu, Saipul Jamil ditangkap bersama asistennya bernama Steven. Steven diketahui membeli sabu dari pengedar narkoba berinisial R (18).

(Tim Redaksi : Zintan Prihatini, Akhdi Martin Pratama, Abdul Haris Maulana, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com