TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pelaku bullying terhadap DN (17) siswi SMA Negeri 4 Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, mengaku tak takut meski telah dilaporkan korban ke Polisi.
Pengakuan itu disampaikan pelaku kepada temannya melalui whatsapp (WA) setelah video aksi perundungan yang dilakukan terhadap DN di media sosial.
Tangkapan layar dari isi pesan singkat pelaku dan rekannya itu beredar di akun Instagram @kabarbintaro.
Dalam tangapan layar yang diunggah, semula rekannya memberikan informasi soal video aksi bullying pelaku yang bererdar di media soaial.
Baca juga: Polres Tangsel Ambil Alih Penanganan Kasus Bullying Siswi SMA di Ciputat
"Lu viral," demikian WA teman pelaku seiring mengirim video.
"Tau gua," kata pelaku menjawab.
"Ga takut gua. Ada back up-an," sambung chat pelaku kepada rekannya.
Terkait itu, Kepala Unit (Kanit) Polsek Ciputat Timur Iptu Krisna Hasiholan mengatakan, saat ini tengah mendalami pengakuan pelaku yang beredarnya di media sosial itu.
"Masih kami dalami," ucap Krisna.
Menurut Krisna, kasus dugaan bullying itu saat ini ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel dari sebelumnya diselidiki Polsek Ciputat Timur setelah korban melapor pada Jumat (12/1/2024).
Baca juga: Polisi Sebut Terduga Pelaku Bullying Terhadap Siswi SMA di Tangsel adalah Alumni
Pelimpahan dugaan kasus bullying dilakukan karena korban masih di bawah umur atau anak-anak. Korban masih duduk di bangku sekolah kelas dua di SMA Negeri 4.
"Iya mengingat korban wanita dan masih di bawah umur," ucap Krisna.
Adapin pelaku bullying terhadap DN tersebut merupakan alumni dari SMA Negeri 4 Pondok Ranji.
Berdasarkan keterangan korban saat melapor, terduga pelaku mem-bully korban seorang diri. Adapun peran rekan pelaku yang ada di lokasi masih dialami.
"Terduga pelaku sementara satu orang, peran yang lain masih dalami. Pemicu sementara itu masih salah paham, tapi masih kami dalami lagi," kata Krisna.
Krisna memastikan, berdasarkan hasil visum dari rumah sakit, tubuh dari pelajar tersebut ditemukan adanya tanda kekerasan.
"Hasil visum itu ada tanda kekerasan akibat benda tumpul. Lalu juga ada beberapa lecet di beberapa titik bagian tubuh dan ada beberapa nyeri di bagian tubuh," ucap Krisna.
Baca juga: Polisi Cek TKP Siswi SMA Jadi Korban Bullying di Tangsel
Adapun video aksi perundungan yang dialami siswi SMA di Tangsel itu beredar di salah satu akun Instagram. Namun kini, video itu telah dihapus.
Dalam video yang diunggah di media sosial, siswi SMA tersebut mengenakan seragam pramuka.
Pelajar itu semula saling berhadapan seorang perempuan mengenakan baju berwarna biru dongker dan celana jeans hitam.
Tak terdengar apa yang diperbincangkan oleh keduanya di dalam video itu. Namun tak lama siswi pelajar itu dipukul pada bagian dada kiri lalu didorong hingga terjatuh ke tempat sampah.
Sebelumnya, Boy Hendrawan, Ketua RT 003 Pondok Ranji, Ciputat Timur, membenarkan, aksi bullying yang dialami siswi SMA itu terjadi di lingkungannya.
Baca juga: Polisi Sebut Ditemukan Tanda Kekerasan dan Luka di Tubuh Siswi SMA Korban Bullying di Tangsel
"Kejadian terlihat di wilayah saya di sini di lapangan Kuda Laut di Alvania 1 kejadiannya," ujar Boy.
Menurut Boy, taman yang merupakan fasilitas umum perumahan itu selama ini kerap menjadi tempat berkumpul pelajar.
Adapun lokasi sejumlah sekolah baik SD, SMP hingga SMA tak jauh dari kawasan perumahan tersebut.
"Memang di Taman Kuda Laut sering dipakai kumpul anak SMP dan anak SMA. Cuma tidak sampai terjadi kayak gitu biasanya," kata Boy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.