Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APK Roboh Kembali Celakai Warga Jakarta, Kali Ini Baliho Milik PSI Timpa Pengendara Motor di Cakung

Kompas.com - 23/01/2024, 10:06 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Alat peraga kampanye (APK) berupa baliho lagi-lagi mencelakai warga, Senin (22/1/2024).

Kali ini, APK milik seorang calon anggota legislatif (caleg) dari Partai PSI roboh dan menimpa dua perempuan yang sedang berboncengan naik motor.

Peristiwa terjadi di Jalan KRT Radjiman Widyodiningrat, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, sekitar pukul 11.00 WIB.

"Kejadiannya ada pengendara motor lewat, ada angin dan baliho roboh ke depan, ngenain satu sepeda motor yang dipakai dua orang. Boncengan berdua, perempuan semua," ungkap warga bernama Nirwan (32) di lokasi baliho roboh, Senin.

Baca juga: Baliho Caleg PSI Roboh di Cakung, Timpa Pengendara Motor dan Pemboncengnya

Baliho itu terpasang di trotoar pemisah jalan dan roboh ke jalan dari arah Cakung menuju Kalimalang.

Ketika tertimpa baliho, pengendara motor dan orang yang diboncengnya terjatuh. Seluruh makanan yang mereka bawa berceceran, bahkan sampai mengotori baliho.

"Saat ketimpa baliho, kondisi motornya sedikit terlempar ke tengah jalan sekitar satu meter. Yang bawa motor terlempar ke depan sekitar tiga meter," ujar Nirwan.

Baca juga: Bawaslu Tindak Lanjuti Baliho Gerindra dan PSI yang Hampir Roboh di Kemanggisan

Sementara itu, orang yang dibonceng terseret motor dan mengalami luka lecet pada kaki kiri. Kepalanya juga tertimpa motor.

Beruntung, tidak ada pengendara motor dan mobil yang menabrak para korban. Pengendara yang melintas langsung mengerem mendadak.

Setelah itu, warga dan pengendara yang melintas langsung menolong korban dan menepikan motor mereka. Sebab, kondisi lalu lintas mulai macet.

Namun, Nirwan tidak tahu ke mana para korban di bawa untuk diobati.

Kondisi baliho rusak

Berdasarkan pengamatan di lokasi, baliho yang posisinya sudah digeser ke halaman usaha laundry itu sudah rusak.

Baliho itu dalam keadaan terbaring dan menghadap ke bawah. Robekan pada bagian bawah baliho tampak jelas.

Ada delapan titik robekan, mayoritas berukuran cukup besar.

Baca juga: Kondisi Baliho Caleg PSI yang Timpa Pengendara Motor, Banyak Robekan dan Bambunya Patah

Meski dalam keadaan robek, identitas pemilik baliho masih bisa diketahui saat bagian-bagian yang robek disatukan kembali.

Kompas.com berusaha menyatukan bagian yang robek, dan terungkap bahwa baliho tersebut milik Wasekjen DPP PSI Ilma Sovri Yanti.

Dalam keterangannya, perempuan tersbut merupakan caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta 1 Jakarta Timur.

Tiang penyangga baliho menggunakan 17 kayu dan bambu. Namun, ada dua kayu yang patah. Dua kayu itu berada di bagian belakang baliho, tepatnya di bagian wajah dan nama caleg.

Terkait kondisi baliho, Nirwan tidak yakin apakah robekan sudah ada sebelum baliho roboh atau tidak.

Namun, ia menduga bahwa kayu yang patah baru terjadi saat baliho menimpa warga.

Ditertibkan relawan

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Cakung mendatangi lokasi baliho roboh untuk meninjau dan menertibkan APK itu.

Ketua Panwaslu Kecamatan Cakung Acep Sabar menuturkan, ia telah berkomunikasi dengan seorang anggota Partai PSI yang mengenal Ilma.

"Saya juga berkomunikasi dengan salah satu yang juga caleg PSI. Ketika berkomunikasi, (dia mengatakan) saat ini calegnya (Ilma) sedang mengurus korban di Cakung Barat (kediaman korban)," tutur Acep di lokasi, Senin.

Baca juga: Baliho Caleg PSI Timpa Pengendara Motor, Warga: Ukurannya Kelewatan, Terlalu Gede

Caleg yang balihonya roboh sudah mengetahui peristiwa itu. Acep pun menyampaikan kepada caleg tersebut agar balihonya lekas ditertibkan, termasuk yang roboh.

Hal itu agar kejadian baliho roboh dan menimpa pengendara motor tidak terulang.

"Saya mohon untuk segera ditertibkan karena sudah menggangu. Selain menimpa pengendara, juga menutup usaha orang," kata Acep.

Apa yang disampaikan Acep kepada caleg lainnya dari PSI rupanya didengar oleh caleg yang balihonya roboh.

Sebab, relawan partai tersebut tiba di lokasi pada Senin sore untuk merapikan baliho yang roboh.

Namun, saat Kompas.com masih berada di lokasi pukul 17.07 WIB, belum terlihat proses penertiban baliho lainnya milik caleg tersebut.

Permohonan maaf PSI

PSI menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya peristiwa ini.

"Kami dari PSI meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan tersebut," ucap Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina saat dikonfirmasi, Senin.

Ia mengatakan, partainya telah menemui keluarga korban dan akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini.

PSI juga menginstruksikan seluruh caleg dan pengurus partai untuk mengecek kembali pemasangan APK di jalanan Jakarta.

Baca juga: Baliho Roboh Timpa Pengendara Motor di Cakung, PSI Minta Maaf dan Temui Keluarga Korban

"Kami menginstruksikan kepada seluruh caleg dan pengurus partai untuk mengecek APK PSI yang terpasang di Jakarta," kata Elva.

Semua pihak harus memperbaiki APK yang terpasang kurang sempurna. Elva tak mau APK berdampak ke masyarakat seperti yang terjadi pada pengendara motor di Cakung, Jakarta Timur.

"PSI meminta warga DKI untuk melapor apabila ada APK yang dirasa menggangu ketertiban umum dan membahayakan pengemudi," ucap Elva.

Diklaim roboh karena dirusak

Dihubungi terpisah, Ilma selaku pemilik baliho mengeklaim bahwa balihonya roboh karena dirusak oleh orang tidak dikenal.

Ia mengaku melihat itu saat datang ke tempat kejadian perkara (TKP) usai kecelakaan terjadi.

"Baliho dirusak orang tak dikenal, itu membahayakan di jalan. Saya melihat 15 menit usai kejadian," ucap Ilma saat dihubungi, Senin.

Menurut dia, ada seorang saksi yang mengetahui baliho Ilma sudah rusak dan mudah terbawa angin.

Baca juga: Panwaslu Cakung Datangi TKP Baliho PSI Roboh, Minta Caleg Segera Bereskan

"Jadi ada saksi mata di sana, sudah tahu kalau baliho itu sudah rusak dan akhirnya diterpa angin. Ini sebenarnya faktor cuaca juga," ungkap dia.

Ilma menambahkan, penempatan baliho itu sudah aman. Selain itu, pemasangan itu melibatkan seluruh pengurus ranting partainya di wilayah itu.

"Karena pemasangan baliho kami melibatkan pengurus ranting PSI di Cakung. Pemilihan tempat sesuai keamanan dari kondisi baliho," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com