Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Anak Aniaya Ayahnya di Cakung, Kesal karena Sudah Sepuh dan Pikun

Kompas.com - 24/01/2024, 07:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra mengungkapkan motif penganiayaan terhadap seorang pria lanjut usia (lansia) oleh anaknya.

Adapun, S (78) dianiaya oleh JS (32) di Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Senin (22/1/2024) sore.

"Motifnya, anak tersebut kesal terhadap orangtuanya karena sudah sepuh dan pikun," kata dia saat dihubungi, Selasa (23/1/2024).

Berdasarkan pengakuan anggota keluarga lainnya, S memang sering pergi meninggalkan rumah.

Baca juga: Lansia Dianiaya Anaknya Saat Jalan-jalan Keliling Kompleks di Cakung

Terkadang mereka, termasuk JS, tidak mengetahui ke mana lansia itu jalan-jalan.

Kejadian itu kerap terjadi secara berulang, sehingga JS merasa kesal. Puncaknya adalah penganiayaan pada Senin sore.

"Orangtuanya sering hilang dan pergi meninggalkan rumah, sehingga anak tersebut kesal kepada orangtuanya," ucap Panji.

Pada Selasa sore, polisi mendatangi kediaman S dan JS usai menerima rekaman kamera CCTV yang menampilkan aksi penganiayaan itu.

Baca juga: Pasutri Lansia yang Jadi Korban Tembok Roboh Sudah 3 Tahun Menetap di Lapak Dekat Tembok

Jajaran Polsek Cakung menemui S, JS, serta sejumlah anggota keluarga bersangkutan. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam.

Dalam pertemuan itu, pihak keluarga menjelaskan kondisi korban yang sudah pikun dan sering hilang.

Mereka tetap menganggap perlakuan JS kepada ayahnya salah. Namun, mereka enggan membawanya ke jalur hukum.

Surat pernyataan bermeterai pun dibuat. Di dalamnya, JS menuliskan bahwa ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya terhadap S.

Baca juga: Dianiaya Menantunya, Lansia Lapor ke Polisi

"Apabila saya mengulangi perbuatan tersebut, saya siap diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," ujar S dalam keterangannya, Selasa.

Selain itu, pelaku juga berjanji akan merawat dan mengurus korban.

Saat ini, S masih tinggal dengan JS. Mereka berinteraksi seperti biasa. Namun, ada memar berwarna biru gelap pada bagian kanan wajah S.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com