Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu-lalang Truk Bermuatan Berlebih Diduga Jadi Penyebab Rusaknya Penutup Gorong-gorong GDC Depok

Kompas.com - 24/01/2024, 20:32 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penutup gorong-gorong di Grand Depok City (GDC) diduga sering rusak karena selalu dilewati kendaraan dengan beban berlebih. 

"Mungkin akibat tidak ada batasan kendaraan untuk melintasi jalan tersebut, akhirnya ada lendutan dari beban yang diterima penutup saluran itu, lalu jadi patah dan pecah," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Citra Indah Yulianty, Rabu (24/1/2024).

Selain itu, Citra juga menyebutkan beberapa tutup saluran pernah hilang dicuri.

Citra mengutarakan, Dinas PUPR saat ini hanya mengupayakan perbaikan sementara karena kendala finansial dan perencanaan untuk solusi jangka panjangnya.

Baca juga: Penutup Gorong-gorong GDC Depok Belum Juga Diperbaiki, PUPR: Butuh Dana dan Waktu

"Karena butuh banyak dana untuk penanganan jangka panjang. Saat ini, kami hanya mampu mengatasinya dengan mengganti tutup saluran ke tutup editch beton," ujar Citra saat dihubungi.

Menurut Citra, perbaikan penutup gorong-gorong memakan waktu. Sebab mereka harus mengikuti prosedur pengadaan barang dan jasa yang ada. 

Dinas PUPR hari ini baru saja mengecek lokasi untuk melihat area yang harus diperbaiki.

"Ini tadi kita habis cek ke lokasi, mau coba dicor dulu," tutur Citra.

Diberitakan sebelumnya, penutup gorong-gorong GDC kembali rusak sehingga mengganggu arus kendaraan di jalan tersebut.

Baca juga: Penutup Gorong-gorong di GDC Rusak Lagi, Warga: Kenapa Enggak Ditutup Pakai Beton?

"Kemarin tuh pas rusak lagi, di sini makin macet, karena sisi jalan lainnya jadi dipakai untuk dua arah," kata salah satu pengendara motor Hardiansyah, Rabu (17/1/2024).

Tidak hanya itu, salah seorang warga, Hamzah (52) mengkhawatirkan para pemilik kendaraan terutama pesepeda.

"Kendaraan motor atau mobil jelas berbahaya pas lewat. Tapi yang kasian sebenarnya pesepeda, itu pernah luka besot karena kena jalanan aspal ini," ujar Hamzah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com