Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jaksel Masih Buka Kesempatan Pindah TPS, tetapi Hanya untuk Kondisi Tertentu

Kompas.com - 25/01/2024, 20:37 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Selatan masih membuka layanan bagi masyarakat yang ingin pindah lokasi tempat pemungutan suara (TPS).

Namun, kesempatan ini dikhususkan untuk kategori tertentu.

“Kami masih membuka layanan Pindah Memilih sampai 7 Februari mendatang, tapi tak semua orang bisa melakukan ini,” ujar Ketua KPU Kota Jakarta Selatan Muhammad Taqiyuddin kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Cerita Nanda Menunggu 7 Jam demi Urus Pindah TPS, Bersyukur Bisa Mandi Dulu berkat Antrean Online

Taqi menyebut, hanya ada empat kategori masyarakat yang bisa melakukan Pindah Memilih dalam periode ini.

Pertama, masyarakat yang sedang dirawat di rumah sakit. Kedua, mendapatkan tugas dari perusahaan saat hari pencoblosan.

Ketiga, masyarakat yang masuk dalam rumah tahanan. Terakhir, masyarakat yang terkena bencana alam.

“Contoh kategori pertama misal, yang dapat Pindah Memilih tak hanya orang yang sakit, pendampingnya juga diperbolehkan,” tutur Taqi.

“Kalau kategori kedua, contohnya itu pekerja media yang harus liputan di hari pencoblosan. Nah, mereka bisa melakukan Pindah Memilih,” sambung dia.

Baca juga: Warga: KPU Kurang Sosialisasi soal Batas Waktu Pindah TPS

Untuk persyaratannya, tak ada perbedaan dengan sebelumnya.

Masyarakat yang hendak pindah TPS hanya perlu menyiapkan kartu identitas dan surat keterangan pendukung.

“Kalau yang jurnalis misal, harus ada surat dari kantor yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bekerja di tanggal 14 Februari. Kalau sudah ada surat itu, nanti tinggal bawa KTP,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com