Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Trik Penumpang KRL Asal Bogor agar Kebagian Tempat Duduk

Kompas.com - 30/01/2024, 06:15 WIB
Ruby Rachmadina,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Bagi penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek secara umum, mendapatkan tempat duduk pada jam sibuk boleh jadi mustahil terjadi.

Tetapi, para penumpang setia punya beragam cara untuk meningkatkan peluang mendapatkan tempat duduk pada jam sibuk.

Wafa (25) salah satunya. Ia punya strategi agar bisa duduk dengan tenang di rangkaian KRL meski harus sedikit berkorban.

"Biasanya datang lebih pagi aja. Naik kereta keberangkatan kedua subuh-subuh biar kebagian tempat duduk," ujar Wafa saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (29/1/2024). 

Baca juga: Keluhan Penumpang KRL pada Jam Sibuk, Makin Sumpek hingga Sulit Dapat Tempat Duduk

Wafa diketahui berangkat dari Stasiun Bogor ke arah Jakarta Kota sekitar pukul 04.10 WIB.

Ketika sampai di peron, ia berdiri di tempat dekat pintu KRL. Ketika pintu KRL terbuka, Wafa langsung berjalan cepat, bahkan seringkali berlari ke dalam untuk mengambil tempat duduk.

"Jadi, kuncinya (selain berangkat pagi), berdiri di depan pintunya banget," ujar Wafa.

Wafa sangat menghindari duduk di kursi prioritas, meski kursi itu kosong.

Pasalnya, kursi ini diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu yang membawa balita, lansia, serta penyandang disabilitas.

Apabila saat ada penumpang prioritas, besar kemungkinan ia akan diminta bangun.

"Menghindari banget kursi prioritas, takutnya dibangunin pas di tengah jalan," tutur Wafa.

Berbeda dengan Wafa, penumpang lainnya bernama Burhanudin (51) memilih untuk naik kereta dengan jumlah gerbong yang banyak.

Rangkaian KRL diketahui terdiri dari beberapa gerbong, yakni 8, 10, dan 12 gerbong. 

Baca juga: Dilema Para Pekerja di Ibu Kota, Tetap Naik KRL meski Harus Berdesak-desakan

Semakin banyaknya gerbong kereta, semakin banyak kursi yang tersedia.

"Kereta kan ada rangkaian yang banyak sampai 12. Saya pilih yang rangkaiannya panjang, biar bisa duduk dan kalau berdiri enggak sesak banget," ujar Burhanudin.

Sementara saat jam pulang kerja, Burhanudin lebih memilih naik di stasiun awal pemberangkatan agar bisa duduk sampai stasiun pemberhentiannya.

"Kalau pulang naiknya dari Jakarta-Kota, karena kan perjalanan jauh ya. Biar duduk sampai Bogor," tutur Burhanudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com