Mereka lalu berjalan perlahan menuju eskalator Stasiun Bekasi melalui pintu masuk sisi Jalan Perjuangan, Bekasi Utara.
Setelah tiba di eskalator yang mati, mereka menempatkan karangan bunga dan "makam eskalator Stasiun Bekasi".
Beberapa dari mereka bahkan berpose selayaknya orang yang tengah berdoa saat berkunjung ke pusara.
Baca juga: Bawa Karangan Bunga, Pengguna KRL Gelar Aksi Duka Cita 100 Hari Matinya Eskalator Stasiun Bekasi
Adapun kegiatan ini turut digaungkan oleh Mega. Ia menegaskan, aksi ini bukan untuk mempermalukan, tetapi bertujuan baik agar pihak terkait dapat segera memperbaiki eskalator yang rusak.
"Tujuan kita baik, bukan ingin membenci atau mempermalukan. Saya membantu mewakilkan teman-teman atas keresahan yang sama," kata Mega di lokasi.
Aksi 100 hari matinya eskalator itu sempat membuat para pengguna KRL lainnya penasaran. Ada yang ikut mendokumentasikan dan mengambil video dari "pusara eskalator mati" tersebut.
Beberapa dari mereka ada yang bersahut "Ada apa sih ini?", "Oh (aksi karena) eskalator yang mati lama itu ya".
Pengguna KRL dari Tangerang Selatan, Berlian Idris (47), ikut dalam aksi 100 hari matinya eskalator di Stasiun Bekasi.
Ia mengatakan, aksi tersebut bukan menunjukkan bentuk protes, tetapi untuk memperlihatkan bagaimana pihak berwenang kurang serius menanggapi permasalahan tersebut.
"Ini sudah hari ke-100 eskalator Bekasi mati, kita bisa melihat pelayanan publik yang terbengkalai dan sepertinya tidak ditanggapi secara serius," kata Berlian Idris saat diwawancarai di lokasi.
Baca juga: 100 Hari Matinya Eskalator Stasiun Bekasi, Pengguna KRL: Terbengkalai, Tak Ditanggapi Serius
Berlian menuturkan, aksi itu juga bisa dibilang sebagai kekuatan agar eskalator tersebut dapat segera diperbaiki.
"Kita doakan semoga pengelola diberikan kekuatan untuk segera menghidupkan kembali eskalator yang mati ini. Itu adalah pesan dari aksi kita hari ini," ujar dia.
Menurut Berlian yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis jantung, setiap orang memiliki kapasitas kekuatan yang berbeda.
Untuk itu, sangat disayangkan eskalator tidak dapat digunakan pengguna yang memiliki fisik lemah.
"Jadi eskalator ini penting. Tentu tidak semua orang memiliki fisik yang kuat. Mereka perlu ada bantu untuk memudahkan perjalanan mereka," kata dia.