Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Janji Perbaikan Eskalator di Stasiun Bekasi Setelah 100 Hari Mati...

Kompas.com - 01/02/2024, 13:28 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Mereka lalu berjalan perlahan menuju eskalator Stasiun Bekasi melalui pintu masuk sisi Jalan Perjuangan, Bekasi Utara.

Setelah tiba di eskalator yang mati, mereka menempatkan karangan bunga dan "makam eskalator Stasiun Bekasi".

Beberapa dari mereka bahkan berpose selayaknya orang yang tengah berdoa saat berkunjung ke pusara.

Baca juga: Bawa Karangan Bunga, Pengguna KRL Gelar Aksi Duka Cita 100 Hari Matinya Eskalator Stasiun Bekasi

Adapun kegiatan ini turut digaungkan oleh Mega. Ia menegaskan, aksi ini bukan untuk mempermalukan, tetapi bertujuan baik agar pihak terkait dapat segera memperbaiki eskalator yang rusak.

"Tujuan kita baik, bukan ingin membenci atau mempermalukan. Saya membantu mewakilkan teman-teman atas keresahan yang sama," kata Mega di lokasi.

Aksi 100 hari matinya eskalator itu sempat membuat para pengguna KRL lainnya penasaran. Ada yang ikut mendokumentasikan dan mengambil video dari "pusara eskalator mati" tersebut.

Beberapa dari mereka ada yang bersahut "Ada apa sih ini?", "Oh (aksi karena) eskalator yang mati lama itu ya".

Tak ditanggapi serius

Pengguna KRL dari Tangerang Selatan, Berlian Idris (47), ikut dalam aksi 100 hari matinya eskalator di Stasiun Bekasi.

Ia mengatakan, aksi tersebut bukan menunjukkan bentuk protes, tetapi untuk memperlihatkan bagaimana pihak berwenang kurang serius menanggapi permasalahan tersebut.

"Ini sudah hari ke-100 eskalator Bekasi mati, kita bisa melihat pelayanan publik yang terbengkalai dan sepertinya tidak ditanggapi secara serius," kata Berlian Idris saat diwawancarai di lokasi.

Baca juga: 100 Hari Matinya Eskalator Stasiun Bekasi, Pengguna KRL: Terbengkalai, Tak Ditanggapi Serius

Berlian menuturkan, aksi itu juga bisa dibilang sebagai kekuatan agar eskalator tersebut dapat segera diperbaiki.

"Kita doakan semoga pengelola diberikan kekuatan untuk segera menghidupkan kembali eskalator yang mati ini. Itu adalah pesan dari aksi kita hari ini," ujar dia.

Menurut Berlian yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis jantung, setiap orang memiliki kapasitas kekuatan yang berbeda.

Untuk itu, sangat disayangkan eskalator tidak dapat digunakan pengguna yang memiliki fisik lemah.

"Jadi eskalator ini penting. Tentu tidak semua orang memiliki fisik yang kuat. Mereka perlu ada bantu untuk memudahkan perjalanan mereka," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Megapolitan
Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Megapolitan
Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi : Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi : Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Megapolitan
Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan 'Study Tour' ke Luar Daerah

Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan "Study Tour" ke Luar Daerah

Megapolitan
Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Baik dan Buruk 'Study Tour' di Mata orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Megapolitan
Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Megapolitan
Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Megapolitan
Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Megapolitan
Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Megapolitan
Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Megapolitan
Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com