Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terurus, Jalur Hijau di Jalan Sholeh Iskandar Dipenuhi Rerumputan dan Tanaman Liar

Kompas.com - 01/02/2024, 13:33 WIB
Ruby Rachmadina,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Jalur hijau di Jalan Sholeh Iskandar, tepatnya di bawah Tol Bogor Ring Road (BORR) arah Yasmin dipenuhi rerumputan dan tanaman liar lainnya.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, Kamis (1/2/2024), jalur hijau di bawah tol tampak tidak terurus. Rumput panjang tumbuh melebihi tinggi pinggul orang dewasa.

Ada juga pohon liar yang tumbuh subur dan akarnya sudah menempel kuat di tanah. Sedangkan tanaman bunga-bunga yang ditanam terlihat layu.

Baca juga: Jalan Sholeh Iskandar Bogor Tidak Punya JPO, Warga Sebut Sering Terjadi Kecelakaan

Bahkan, sebagian daun bunga sudah kering. Terlihat juga ada sebagian tanaman bunga yang sudah mati.

Pemandangan semakin kumuh karena tiang beton Tol BORR penuh coretan dan dipasang spanduk dari salah satu calon legislatif (Caleg). Warna median jalan juga sudah hilang, pudar, dan kusam.

Salah satu warga sekitar, Pepen (55) menilai, rumput dan tanaman liar yang dibiarkan begitu saja membuat rusak pemandangan.

"Bala, kurang bagus, kurang nyaman, enggak elok kalau dilihat,"

Pepen mengatakan, sudah cukup lama rumput liar dibiarkan begitu saja. Padahal, biasanya ada petugas yang membersihkan.

"Udah lama bala begini, nanti dibabat tumbuh lagi," ucap Pepen.

Menurut Pepen, rerumputan dan pohon liar ini dapat mengancam keselamatan pengendara yang melintas.

Baca juga: Jalan Sholeh Iskandar Bogor Langganan Banjir, Warga: Hujan Sebentar Langsung Tergenang

"Pohonnya tinggi, jadi kalau ada orang yang di seberang enggak kelihatan, bisa bahaya para sopir," ucap Pepen.

Warga lainnya, Nurhayati (35), merasa wilayah tersebut seperti tidak terurus akibat ditumbuhi rumput dan pepohonan liar.

"Kayak enggak keurus, rumputnya tumbuh subur banget," ujar Nurhayati.

Nurhayati menjelaskan, jalur hijau ini awalnya ditanam berbagai jenis tanaman. Namun, karena kurangnya pemeliharaan, rumput-rumput liar yang justru tumbuh dengan subur.

"Awalnya bunga, tapi rumput liarnya terlalu subur," ujarnya.

Pengendara yang melintas, Supri (41), meminta dinas terkait untuk dapat segera membersihkan dan menata kembali jalur hijau di Jalan Sholeh Iskandar ini.

"Ini dinas terkait semoga bisa langsung bertindak, untuk kenyamanan bersama, gak cuma warga sekitar tetapi juga semua pengguna jalan," ucap Supri.

Baca juga: Jalan Sholeh Iskandar Sering Banjir, Dinas PUPR Kota Bogor: Bukan Kewenangan Kami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com