Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor RW di Kelapa Gading Ambruk, BPBD DKI: Akibat Pergeseran Tanah

Kompas.com - 02/02/2024, 15:30 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan kantor RW 11 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara ambruk pada Rabu (31/1/2024) malam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, bangunan ambruk diduga karena adanya pergeseran tanah.

"Penyebab diduga pergeseran tanah. Ini karena bangunan di pinggiran aliran sungai," ujar Isnawa kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).

Isnawa memastikan, tidak ada warga yang menjadi korban akibat peristiwa itu.

Baca juga: Sebelum Ambruk, Bangunan Kantor RW di Kelapa Gading Sempat Terlihat Miring

Ia menambahkan, ada dua personel BPBD DKI yang dikerahkan ke lokasi guna membantu penanganan bangunan yang ambruk.

"Korban nihil (tidak ada). Satu bangunan yang terdampak. Untuk kerugian sekitar Rp 80.000.000," ucap Isnawa.

Sebelumnya, warga yang menjadi saksi mata, Adi (32) mengatakan, bangunan kantor RW 11 itu ambruk pada Rabu sekitar pukul 20.00 WIB.

"Tanah itu ambles. Karena mungkin terkikis air kali sedikit demi sedikit. Ada bunyi suara seperti bangunan dan tanah yang getar. Terus pas saya lihat, bangunan sudah miring ke belakang, ke arah kali," kata Adi ditemui di lokasi.

Petugas keamanan RW 11 Kelapa Gading Timur itu menyebut bangunan sudah terlihat miring beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Tanah Ambles, Bangunan Kantor RW di Kelapa Gading Ambruk ke Kali

Setelah melihat kondisinya membahayakan, sejumlah kegiatan RW tak lagi dilaksanakan di bangunan tersebut.

"Semakin ke sini semakin miring, makanya kan kegiatan RW enggak digelar lagi di situ, pada cari tempat lain," tutur dia.

Adi memastikan tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Namun, bangunan kantor RW tersebut hanya tersisa pondasi yang kokoh berdiri. Beberapa petugas sudah datang ke lokasi beberapa jam setelah kejadian.

"Kalau korban, enggak ada. Korban luka atau jiwa itu enggak ada, karena sudah disterilkan dulu," ucap Adi.

"Kemarin ada polisi, Koramil, petugas Kelurahan juga sudah pada datang dan evakuasi beberapa barang dulu," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com