Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilempar-lempar Saat Adukan Penganiayaan Perempuan di Pinggir Jalan, Warga: Harusnya Pak Jokowi Bikin "Panic Button"

Kompas.com - 06/02/2024, 11:54 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara motor bernama Andre Febrianda (31) mengharapkan agar Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuat tombol panic button untuk korban.

Sebab, Andre mengaku sudah berupaya menelepon nomor darurat setelah melihat seorang pria diduga menganiaya wanita di pinggir Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2024). Tapi, hasilnya nihil.

“Mana habis nonton debat, katanya perlindungan perempuan, inilah, itulah. Faktap (fakta dan mantap) lah intinya. Pak Jokowi dan Pak Listyo bikin panic button dan sejenisnyalah,” ujar Andre saat dihubungi Kompas.com melalui direct messages Instagram, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Lihat Pria Aniaya Wanita di Pinggir Jalan, Pengendara Motor Telepon Nomor Darurat tapi Tak Responsif

Andre mengaku rela polisi memiliki gaji yang besar jika pekerjaan untuk melindungi masyarakat berjalan dengan baik.

“Pelayanan publik faktap banget emang. Swasta saja apa yang urus kayak gini?” tuturnya.

Andre mengaku sudah menelepon nomor darurat setelah melihat seorang pria diduga menganiaya wanita di pinggir Jalan Jenderal Basuki Rachmat.

Kendati demikian, ia menyayangkan karena tidak mendapatkan respons yang bagus dari pelayanan pelanggan atau customer service.

“Yap, betul sekali (malah dilempar-lempar). Tapi, terlempar otomatis. Saat ketik 110 darurat polisi, pas diangkat, ngobrol malah darurat bencana,” sebut Andre.

Baca juga: Pengendara Motor Pergoki Pria Aniaya Perempuan di Pinggir Jalan di Duren Sawit

“Sama customer service darurat bencana, yakni 112, diberikan solusi pakai kode daerah 120-110, baru nyambung, setengah jam enggak ada yang angkat,” ucap Andre melanjutkan.

Andre juga mengaku sudah mencoba menelepon Polsek Duren Sawit, hanya saja hasilnya nihil.

“Satu jam lebih baru akhirnya datang polisi yang enggak sengaja lewat (Jalan Jenderal Basuki Rachmat). Akhirnya, di situ baru plong, saya tinggal pulang. Iya, selama satu jam sudah saya sama warga lerai, sambil tunggu pak polisi datang,” kata Andre.

Diberitakan sebelumnya, Andre memergoki seorang pria tengah menganiaya perempuan di pinggir Jalan Jenderal Basuki Rachmat pada Minggu malam.

Dia kemudian merekam kejadian itu dan meneriaki pelaku agar berhenti melakukan kekerasan.

Baca juga: Polisi Mulai Ekshumasi Jenazah Anak Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut

“Saya lihat kekerasan di seberang, saya kata-katain, akhirnya berhenti kekerasannya. Saya mau bantuin, malas berantem. Minimal dia sudah enggak KDRT lagi,” ujar Andre.

Sepenglihatan Andre dari seberang jalan, pria itu memukul, menjambak, mendorong, memampar, hingga menoyor perempuan itu.

Kompas.com telah menghubungi Polsek Duren Sawit untuk mengonfirmasi kejadian ini. Namun, pihak kepolisian belum merespons.

Adapun video yang direkam Andre viral di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com