Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret DKI Jakarta Kembali Bersih Tanpa Spanduk Kampanye, Balik ke Setelan Awal dan Tak Bikin Waswas Lagi

Kompas.com - 12/02/2024, 08:48 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta mengeklaim telah mencopot ratusan ribu alat peraga kampanye (APK) sejak masa tenang berlaku, Minggu (11/2/2024).

“Mungkin ada ratusan ribu (APK) yang kami tertibkan sejak dini hari tadi,” ujar Divisi Hukum dan Diklat Bawaslu DKI bernama Sakhroji kepada wartawan.

Walau demikian, Sakhroji belum bisa merinci berapa jumlah pasti APK yang dicopot. Sebab, beberapa anggota Bawaslu belum melampirkan laporan rincinya.

Baca juga: Masih Ada Sisa APK yang Belum Dibongkar, Bawaslu DKI Jakarta Kerahkan Satpol PP dan Izinkan Inisiatif Warga

Pencopotan APK ini disambut positif bagi sebagian besar masyarakat. Pasalnya, keberadaan APK selama masa kampanye dinilai semrawut dan merusak keindahan kota.

Kembali ke setelan awal

Sejumlah ruas jalan yang steril dari APK di masa tenang Pemilu 2024 disambut baik oleh masyarakat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jalan protokol sudah bebas dari dari bendera, spanduk, hingga baliho kampanye dari berbagai partai politik.

Jalan protokol Mampang-Kuningan sudah jauh lebih bersih ketimbang saat masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 digelar.

Warga bernama Aditya (37) mengaku puas dengan suasana jalanan tanpa bendera partai maupun baliho yang mengotori pemandangan.

Baca juga: Akui Masih Ada Sisa APK Saat Masa Tenang, Bawaslu DKI: Petugas Kelelahan

"Ya dulunya kan banyak bendera di flyover itu, sekarang sudah bersih, enak dipandang," ucap Aditya saat ditemui di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Minggu.

"Seperti balik ke setelan pabrik," tambah dia.

Kata Aditya, beberapa bulan belakangan, flyover Gatot Soebroto dipenuhi dengan bendera partai politik (parpol) yang membahayakan pengendara.

Selain itu, bendera-bendera parpol itu juga dinilai mengganggu, khususnya pengendara motor.

"Ya biasanya saya lewat situ seperti 'ketampar' oleh bendera-bendera parpol," jelas Aditya.

"Sekarang sudah bersih kosong gitu kan. Jadi pengendara enggak terganggu lagi," imbuh dia.

Baca juga: Bawaslu Imbau Satpol PP Tak Copot APK di Posko Pemenangan dan Kantor Partai

Tak lagi waswas

Momen petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mencopot alat peraga kampanye (APK) di Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (11/2/2024) dini hari.Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan Momen petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mencopot alat peraga kampanye (APK) di Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (11/2/2024) dini hari.

Senada, Sanusi (56) mengatakan, beberapa hari terakhir banyak baliho yang sudah robek dan miring di badan jalan. Hal itu cukup membuat dirinya khawatir.

"Saya kan naik motor ya setiap hari, kalau lihat baliho miring panik saya. Takut roboh. Alhamdulillah sekarang sudah bersih," tutur dia.

Apalagi, kata dia, banyak poster-poster calon anggota legislatif (caleg) yang dipasang di pagar jalur Transjakarta.

Hal itu membuat jalanan kurang estetik dipandang. Selain itu, banyak pula poster yang jatuh ke jalanan.

"Saya suka takut untuk ambil poster yang jatuh ke jalan kemarin. Sekarang kan sudah bersih, ya jadi enggak waswas lagi," papar dia.

Baca juga: Masa Kampanye Selesai, Pemkot Jakbar Copot 35.504 APK Secara Serentak sejak Tengah Malam

Segera cabut sisanya, lalu buang

Kendati demikian, masih ada APK yang masih terpasang. Sejumlah warga meminta APK di Jakarta yang masih tersisa dan belum dicabut untuk segera dirapikan.

Salah satunya disampaikan oleh Rivaldo (25). Mahasiswa yang tengah mengikuti program magister di Universitas Airlangga itu menilai, pihak terkait harus sesegera mungkin mencopot APK yang masih berjajar di jalan.

"Kalau saya sih penginnya segera dicabut terus dibuang APK-nya. Toh sudah masa tenang,” ujar dia kepada wartawan.

Hal serupa disampaikan oleh Javad (24). Ia mengatakan, APK harus segera dicopot karena sudah masuk masa tenang. Selain itu, ia menilai, banyak APK yang merusak pemandangan.

"Beberapa APK saya rasa merusak pemandangan. Terutama yang ada di pinggir jalan raya dan sekitar taman. Jadi ya yang belum dicopot, seharusnya dicopot ya,” ungkap dia.

Baca juga: Pemkot Kota Bogor Bakal Olah Limbah APK Menjadi Paving Block

Adapun pencopotan APK dilakukan karena saat ini sudah memasuki masa tenang Pemilu.

Masa tenang digelar selama tiga hari, mulai 11 Februari 2024 hingga 13 Februari 2024.

Menurut Pasal 1 angka 36 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, masa tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas kampanye pemilu.

(Tim Redaksi : Dzaky Nurcahyo, Rizky Syahrial, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Megapolitan
Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Megapolitan
Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi : Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi : Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Megapolitan
Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan 'Study Tour' ke Luar Daerah

Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan "Study Tour" ke Luar Daerah

Megapolitan
Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Baik dan Buruk 'Study Tour' di Mata orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Megapolitan
Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Megapolitan
Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Megapolitan
Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Megapolitan
Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Megapolitan
Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Megapolitan
Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com