JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Islam Klender di Duren Sawit, Jakarta Timur, siap menerima calon anggota legislatif (caleg) yang mengalami depresi karena kalah pada Pemilu 2024.
Direktur Utama (Dirut) RSJ Islam Klender Dr Prasila Darwin SpKJ mengatakan, pihaknya menyediakan puluhan kamar rawat inap.
"Kamar kami ada 34, tapi kalau misal (membutuhkan) kondisi khusus, ada enam kamar yang bisa dipakai. Disesuaikan dengan kebutuhannya bagaimana," ujar dia saat dihubungi, Selasa (13/2/2024).
Baca juga: RSU Tangsel Siagakan 3 Dokter Jiwa untuk Tangani Caleg Stres karena Kalah Pemilu 2024
Setiap kamar maksimal dapat diisi oleh dua pasien. Prasila menuturkan, pihaknya akan menyesuaikan kebutuhan kamar dengan kondisi caleg yang mengalami depresi.
Caleg yang merasakan gangguan depresi ringan, seperti sulit tidur atau cemas, dapat menghubungi RSJ Islam Klender untuk mendaftar berobat.
Jika menggunakan BPJS, pasien perlu meminta rujukan dari faskes tingkat pertama untuk rawat jalan. Sementara itu, untuk kondisi darurat, pasien bisa segera ditangani tanpa rujukan.
"Yang melakukan asesmen adalah psikiater, untuk mengetahui dulu kebutuhan pasien seperti apa. Nanti lanjut apakah butuh bantuan dari psikolog juga atau tidak," terang Prasila.
Baca juga: Dinkes DKI Siapkan Psikolog di 25 Puskesmas di Jakarta untuk Layani Caleg Gagal
Melalui asesmen itu, dapat diketahui apakah para caleg mengalami gejala depresi ringan atau berat. Jika depresi ringan, mereka umumnya hanya perlu konseling.
Untuk kondisi tertentu, misalnya cemas atau sulit tidur, pasien dapat melakukan rawat jalan dengan mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan.
"Kalau rawat inap untuk kondisi-kondisi yang membahayakan diri sendiri, misalnya tidak mau makan, tidak tidur, dan mulai mengganggu orang lain seperti marah atau mengamuk," ujar Prasila.
Baca juga: Kadinkes DKI: Sering Terjadi, Peserta Pemilu Stres karena Gagal Terpilih
Namun, pengidap gejala depresi ringan juga bisa meminta untuk dirawat inap.
"Misal, di rumah banyak orang yang bertanya ke dia (soal kegagalan di Pemilu 2024) dan membuatnya tambah stres, mereka bisa dirawat inap. Itu tidak apa-apa, tergantung pasien. Jadi, tidak menutup kemungkinan yang rawat jalan juga dirawat inap," papar dia.
Durasi perawatan pasien rawat inap yakni satu pekan. Namun, durasi pastinya tergantung kondisi pasien dan penanganan para dokter.
"Kalau sudah tenang, empat hari (rawat inap) juga bisa. Yang kondisinya (membaik) agak cepat, respons pengobatannya baik, bisa saja dirawat inap hanya empat sampai tujuh hari," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.