Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Muhaimin Unggul di TPS Kampung Akuarium

Kompas.com - 14/02/2024, 16:29 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, unggul di tempat pemungutan suara (TPS) di Kampung Akuarium, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (14/2/2024).

Anies-Muhaimin mendapatkan total 188 suara. Paslon 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 32 suara, dan Paslon 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, hanya mendapat tiga suara di TPS 032 Kampung Akuarium.

"Surat suara yang terpakai itu 229, 188 untuk nomor 1 (Anies-Imin), 32 untuk nomor 2 (Prabowo-Gibran) dan tiga suara untuk nomor 3, (Ganjar-Mahfud)," ucap Ketua RT 012 Topaz Juanda saat diwawancarai di lokasi, Rabu.

Baca juga: Bersaing Ketat, Ganjar-Mahfud Unggul di TPS Kaesang

Topaz menuturkan, dari 229 surat suara presiden-wakil presiden itu, enam di antaranya dinyatakan tidak sah.

"Ada yang tidak sah karena mencoblosnya salah. Ada yang dua kali coblos, ada yang tidak dicoblos, ada yang coblosnya tiga-tiganya," tuturnya.

Dari pengamatan Kompas.com di lokasi, ada satu suara yang tidak sah karena menghilangkan bagian dari kertas suara.

Di surat suara yang tidak sah itu, wajah Anies hilang karena pencoblosan yang terlalu lebar.

Selain itu, satu kertas suara lain yang memilih paslon 2, Prabowo-Gibran, juga dihitung tidak sah karena lubang pencoblosan di luar kertas suara.

Baca juga: Meriahnya Penghitungan Suara di Kampung Akuarium, Warga Teriak Amin Saat Paslon 01 Disebut

Kemudian, ada yang mencoblos di luar kotak dan mencoblos tiga paslon capres-cawapres sekaligus.

Untuk diketahui, Kampung Akuarium dulunya digusur oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Di era kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI setelah Ahok, Pemprov DKI dan warga Kampung Akuarium sepakat membangun shelter di lahan bekas gusuran pada 2018.

Pemprov DKI akhirnya membangun kembali Kampung Akuarium. Pembangunan itu ditandai dengan peletakan batu pertama pada 17 Agustus 2020.

Hunian layak untuk warga Kampung Akuarium itu berkonsep kampung susun yang dibangun di atas lahan lebih kurang 10.300 meter. Ada 241 hunian yang terdiri dari lima blok di kawasan tersebut.

Baca juga: Antusias Mencoblos, Warga Kampung Akuarium: Kami Yakin Anies Menang

Beberapa waktu lalu, sempat terjadi polemik mengenai pemasangan spanduk “Selamat Tahun Baru, Presiden Baru” bergambar pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) di sana.

Spanduk itu sempat dicopot karena Kampung Akuarium dianggap sebagai aset milik Pemprov DKI Jakarta. Dengan demikian, tidak boleh ada spanduk politik di sana.

Namun, belakangan spanduk-spanduk itu kembali dipasang karena sudah mendapat izin dari Bawaslu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com