Tepat di sebelah kanan warung tersebut, ada sebuah jalan kecil menurun menuju area depan rumah sang pemilik warung.
Area depan rumah cukup tertutup. Meski minim pencahayaan dari sinar matahari, suasana cukup adem karena sirkulasi udara lancar.
Untuk ke area perundungan tersebut dari warung kelontong, Kompas.com harus turun ke bawah dengan melintasi jalan yang lebarnya sekitar 50 sentimeter.
Di area ini merupakan jalan buntu. Lokasinya pun hanya sebatas tembok setinggi satu meter dengan pekarangan rumah warga lain.
Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah salah satu akun di media sosial X, @BosPurwa, menuliskan dugaan perundungan oleh "Geng Tai" di sekolah tersebut terhadap salah seorang siswa.
Baca juga: Kaget “Geng Tai” Binus Lakukan Perundungan di Kedainya, Pemilik Warung: Mereka Anak Baik, Sopan
Unggahan itu mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang memiliki kelompok “Geng Tai”.
Sementara perundungan dilakukan terhadap anggota baru yang akan bergabung.
Korban dipaksa membelikan sesuatu yang diminta seniornya, dan juga mendapatkan kekerasan fisik, misalnya dicekik, diikat di tiang bahkan dipukul dengan kayu.
“Dan ngerinya lagi sampai disundut rokok,” seperti dikutip Kompas.com dari twit akun X @BosPurwa.
Akun tersebut pun meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan kasus perundungan di sekolah swasta tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.