Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Juta Kg Beras Premium Mulai Didistribusikan ke Jabodetabek, tapi Pembeliannya Masih Dibatasi

Kompas.com - 22/02/2024, 07:58 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 15 juta kilogram beras premium mulai digelontorkan oleh Food Station dari Pasar Induk Beras Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2024).

Namun, pembelian beras premium kemasan lima kilogram di ritel modern se-Jabodetabek masih dibatasi.

Setiap konsumen hanya boleh membeli maksimal dua pak beras premium kemasan lima kilogram per hari.

Baca juga: 15 Juta Kilogram Beras Premium Didistribusikan ke Jabodetabek, Masyarakat Bisa Langsung Beli Hari Ini

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, penerapan kebijakan itu berdasarkan rata-rata penggunaan beras dalam sebulan.

"Belanja (beras) di ritel modern adalah untuk konsumsi rumah tangga. Kami sudah hitung, rata-rata dalam sebulan itu (penggunaan beras) lima sampai sepuluh kilogram," ujar dia, Rabu (21/2/2024).

Pembatasan diterapkan agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka secara merata.

Berdasarkan penghitungan Aprindo, rata-rata satu rumah bisa menggunakan beras kemasan lima kilogram untuk dua sampai tiga pekan. Maksimal menggunakan kemasan 10 kilogram.

Untuk mengantisipasi konsumen membeli lebih dari dua pak, seluruh karyawan ritel modern telah diarahkan.

Namun, Roy menegaskan bahwa mereka tidak akan meminta setiap pelanggan untuk menunjukkan kartu tanda pengenal (KTP).

"Kami sudah latih untuk tidak melayani orang yang melakukan pembelian beras berulang. (Pembelian beras berulang) tidak akan diberikan ke yang mukanya sama," ucap dia.

Beras SPHP masih dijual

Meski beras premium mulai digelontorkan ke gerai-gerai ritel modern, Roy menegaskan, beras SPHP dari Bulog masih dijual.

Baca juga: Pembelian Beras di Ritel Modern Dibatasi, Aprindo: 1 Rumah Butuh 5-10 Kg Sebulan

Menurut dia, beras SPHP hadir untuk menstabilkan pasokan harga pangan. Sebab, harga jual beras telah disubsidi pemerintah sehingga menjadi terjangkau.

Roy meyakinkan bahwa harga beras SPHP tidak akan berubah, meski nanti beras premium kembali ke pasaran.

"Kami pastikan menjalankan (menjual) dengan harga yang sesuai harga eceran tertinggi (HET). Harga per kilogram untuk beras SPHP adalah Rp 10.900," papar dia.

Akan tetapi, seluruh ritel modern di Jabodetabek hanya menjual beras SPHP dalam kemasan lima kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com