Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba Salah Pedagang Warteg Saat Harga Pangan Melambung: Mahal Semua, tapi Takut Kehilangan Pelanggan

Kompas.com - 22/02/2024, 07:32 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Melambungnya harga sejumlah komoditas pangan banyak dikeluhkan masyarakat, tak terkecuali penjaja makanan warung Tegal.

Mereka kini kebingungan memasang harga satu porsi makanan di tengah kenaikan harga beras yang masih terus merangkak naik.

Pengusaha warteg di Palmerah, Yanti (44) mengaku tidak bisa sembarangan menaikkan harga makanan di warungnya karena khawatir pelanggannya kabur.

Baca juga: Pedagang Warteg: Harga Beras 50 Kilogram Saat Ini Tembus Rp 850.000

"Saya memilih untuk enggak kehilangan pembeli lah. Rata-rata yang makan juga sudah langganan," ucap Yanti, Rabu (21/2/2024).

Padahal, kata dia, kenaikan harga beras tidak sebanding dengan harga jual makanannya. Biasanya, ia membeli beras Rp 10.000 per liter. Kini sudah Rp 13.000 per liter.

Selain beras, Yanti juga mengeluhkan harga telur yang sudah menyentuh Rp 30.000 per kilogram (kg). Padahal, beberapa hari sebelumnya sudah Rp 27.000 per kg.

Rela untung terus menipis

Kenaikan harga pangan yang masih berlanjut ini membuat Yanti mau tak mau harus legawa keuntungan usaha yang ia terima semakin menipis.

"Ya harga jual saya ke pembeli begitu aja sama. Akhirnya saya yang rugi," kata Yanti.

Baca juga: Harga Beras Naik, Pedagang Warteg: Bikin Pusing karena Mahal Banget

Tak hanya Yanti, pengusaha warteg di Kota Bekasi, Ratna (50), mengaku terdampak kenaikan harga beras akhir-akhir ini.

Kata dia, keuntungannya kian tipis. Ratna mengatakan, ia sudah berusaha keras menyiasati mahalnya harga beras untuk kegiatan menopang usahanya.

"Aduh menjerit banget. Naiknya banget-banget, ini saya lagi jor-joran (berusaha keras) jualan, warteg keuntungannya menipis," kata Ratna usai membeli beras di Jalan Rajawali, Rabu.

Dalam kondisi ini Ratna tetap mematok harga yang sama untuk pembeli yang datang ke wartegnya. Hal ini terpaksa dia lakukan meski pendapatannya menurun.

"Ya harga masih tetap. Cuma ya gimana, pendapatnya berkurang, menurun, tapi jualan harus tetap jalan," ujar Ratna.

Baca juga: Harga Beras Naik, Warteg di Cawang Tak Layani Pelanggan yang Hanya Beli Nasi Putih

Ratna menuturkan, pelanggan akan kabur seandainya dia menaikkan harga seporsi nasi. Mau tidak mau Ratna harus merelakan pendapatannya berkurang.

"Mau bagaimana, ya? Kalau pulang ke kampung, nganggur ya, mau usaha apa di sana. Ya sudah dijalani saja telaten buat keluarga," imbuh Ratna.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com