JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang warteg di wilayah Cawang, Jakarta Timur bernama Dewi (28) mengaku pusing melihat harga beras yang kian melonjak.
Pasalnya, ia sudah mengalami beberapa kali lonjakan selama empat tahun belakangan.
"Harga beras naik bikin pusing karena mahal banget. Baru kali ini mahal," ujar Dewi di wartegnya di wilayah Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (19/2/2024).
Baca juga: Harga Beras Naik, Warteg di Cawang Tak Layani Pelanggan yang Hanya Beli Nasi Putih
Lonjakan harga beras memang tidak terjadi setiap saat, tetapi tidak bisa diprediksi seperti harga cabai, bawang merah, atau bawang putih.
Dewi pernah mengalami kenaikan harga beras setiap pekan, setiap bulan, bahkan selang beberapa jam dalam hari yang sama.
Namun, harga turun kembali alias harga beras tidak pernah stabil sejak tahun 2020.
"Termurah pernah Rp 480.000 per karung. Sudah lama banget ini, tahun 2020. Dalam empat tahun naiknya gede, sekarang Rp 780.000," ucap Dewi.
Biasanya, Dewi membeli beras di agen langganannya sebanyak empat karung setiap dua minggu sekali. Berat masing-masing karung berkisar Rp 45-50 kilogram (kg) berdasarkan harga beras saat dibeli.
Sebagai contoh, pada 3 Februari 2024, Dewi membeli sekarung beras seharga Rp 680.000 untuk berat 48 kg.
"Pembelian berikutnya naik jadi Rp 780.000. Itu juga per karung dikurangin beratnya. Biasanya sekarung 48 kg, sekarang 45 kg. Berat dikurangin, tapi harga naik," papar Dewi.
Sementara pembelian per liter, harganya sudah tidak ada yang berkisar Rp 10.000-Rp 13.500. Kini, harga satu liter beras adalah Rp 15.000.
Pedagang warteg lainnya bernama Puci (27) mengatakan, naiknya harga beras memengaruhi harga atau porsi nasi yang dijual.
"Kalau harga beras naik, harga nasi bisa naik. Nanti pelanggan malah pada komplain. Minta dikurangin saja deh harga berasnya biar murah," ucap Puci di wartegnya di kawasan Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin.
Menurut Puci, harga beras memengaruhi cara para pengusaha warteg mengatur harga dan porsi nasi yang dijual ke pelanggan.
Ada yang memilih untuk menaikkan harga seporsi nasi, ada pula yang mengurangi porsi agar harga stabil