Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teganya Paman Pukul Kepala Keponakan Hingga Tewas di Tanjung Piok, lalu Bakar Rumahnya demi Hilangkan Jejak

Kompas.com - 27/02/2024, 10:28 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang paman berinisial DZ (53) secara tega membunuh keponakannya, yakni AZA (15) di rumah korban di Jalan Cempaka, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tanjung Priok Komisaris Nazirwan menjelaskan, kasus ini terungkap dari laporan kebakaran rumah yang menyebabkan AZA tewas

"Berdasarkan fakta-fakta temuan di TKP (tempat kejadian perkara), baik itu di rumah sakit maupun di rumah, ada kecurigaan dari penyidik bahwa kematian tersebut bukan disebabkan karena kebakaran," ujar Nazirwan, Senin (26/2/2024).

Polisi menangkap DZ yang hendak menumpangi kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Sudimara. Kala itu, pelaku hendak naik kereta menuju Stasiun Rangkas Bitung.

Baca juga: Paman Bunuh Keponakan di Tanjung Priok, Pelaku Pukul Kepala Korban Pakai Bangku

Hilangkan jejak

Nazirwan mengatakan polisi masih mendalami motif pembunuhan yang dilakukan DZ terhadap keponakannya.

"Tetapi, ada dugaan karena sakit hati karena sering ditagih utang oleh orangtua korban," kata Nazirwan.

DZ diduga membunuh AZA sebelum membakar rumah korban. Sebab, ditemukan kompor yang sengaja ditaruh di dekat barang mudah terbakar di lokasi kejadian.

"Kebakaran yang dibuat, dikondisikan sebagai pengalih dari tindakan yang sudah dilakukan oleh tersangka," papar dia.

Tetangga korban kemudian melihat kepulan asap di lokasi kejadian. Mereka tak menaruh curiga terhadap DZ lantaran fokus memadamkan api.

Baca juga: Seorang Wanita Paruh Baya Tewas dalam Kos di Tambora, Terduga Pelaku Ditangkap dan Motif Masih Misteri

Nazirwan mengungkapkan, orangtua AZA sedang tak ada di rumah saat insiden terjadi. Polisi kemudian menyelidiki kasus kematian AZA.

Dipukul pakai bangku

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Idris mengungkapkan, peristiwa itu bermula ketika pelaku mendatangi rumah orangtua korban.

DZ kemudian menanyakan keberadaan ibunda AZA yang tak ada di rumah. Melihat AZA sedang belajar, DZ mengambil dan mengayukan kursi ke arah korban.

Kepada polisi, DZ mengaku memukul kepala AZA lima kali hingga korban tidak sadarkan diri. Pelaku sengaja membakar rumah orangtua korban untuk menutupi kejahatannya.

"Kemudian (kompor) dinyalakan sehingga bagi dia itu dianggap mengalihkan, bahwa itu (seolah-olah) terjadi kebakaran," ujar dia.

Baca juga: Bujuk Rayu Sang Predator demi Jual Video Porno Anak ke Jaringan Internasional, Goda Korban Pakai Uang

Para tetangga yang melihat kepulan asap lantas membantu memadamkan api. Sementara korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Sulianti Saroso.

Halaman:


Terkini Lainnya

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com